Jakarta, Jurnalpagi.id – Sesuai RUU DPR RI yang disepakati dalam rapat paripurna DPR pada 12 April lalu disebutkan pembentukan 3 provinsi baru di Papua yakni . Provinsi Papua Selatan, RUU tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Bahkan DPR RI telah menerima surat presiden (surpres) RUU pemekaran Papua pada Minggu (15/5/2022).
“Terkait surpes ini pun ditanggapi oleh Bupati Puncak, Willem Wandik. Menurutnya, DOB bukan hanya sebuah wacana.
Manfaat Pemekaran Papua Willem melihat kehadiran pemekaran Papua sangat bermanfaat terlebih untuk orang asli Papua (OAP), mulai dari membuka lapangan pekerjaan hingga pembangunan di Bumi Cenderawasih.
“Jika 3 provinsi ini dimekarkan, maka akan ada kepala daerah, gubernur dan wakil gubernur untuk OAP. Karena tertuang dalam UU Otsus, kepala daerah tingkat provinsi dipimpin oleh OAP. Ini kan sangat baik,” ujarnya Kepada wartawan jurnalpagi.id (29/5/2022)
Lalu, dalam pembukaan lapangan pekerjaan, 3 daerah yang dimekarkan akan membutuhkan banyak aparatur sipil negara (ASN) yang akan bekerja pada instansi yang ada.
“Dan ini bisa diisi oleh sarjana muda di Papua. Lulusan Universitas Cenderawasih, sekali melakukan wisuda ada 1000-an orang. Bayangkan jika para sarjana muda ini disebar pada daerah otonomi baru, maka peluang lapangan pekerjaan terbuka lebar,” katanya.
Dari sisi lapangan pekerjaan ASN sudah dapat diperhitungkan, belum lagi lapangan pekerjaan lain dalam bidang jasa atau wirausaha dan lain sebagainya yang sangat terbuka lebar.
“Termasuk dalam perputaran anggaran di Papua. Jika DOB ini terbentuk, maka diperkirakan beredar Rp 60- 80 triliun dalam satu tahun anggaran. Maka dipastikan ekonomi akan tumbuh,” ujarnya.
Bupati Willem memahami adanya ketakutan OAP akan risiko DOB dengan banyaknya orang dari luar Papua masuk dan hidup di atas tanah Papua.
Dinamika dalam negara atau daerah bekembang adalah munculnya orang baru di tempat itu. Amerika misalnya, warga aslinya sudah sangat sedikit dan banyak orang dari luar Amerika datang ke daerah itu membawa banyak keuntungan, misalnya dari India, Tiongkok, Indonesia dan banyak lagi.
“Sama dengan Papua. OAP saat ini sudah sangat sedikit. Lalu isu DOB digencarkan. Kami sadari ketakutan akan masuknya masyarakat lain dari luar Papua akan membuat ketakutan. Tapi, suka dan tak suka kehidupanbernegara seperti ini dan DOB adalah anugerah, serta hasil doa bersama dan dijawab oleh Tuhan,” katanya.
No comments yet.