JurnalPagi.id – Demi mendongkrak kinerja tahun ini, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) optimistis membidik kenaikan prapenjualan atau marketing sales bisa menembus Rp8,2 triliun.
Dalam keterangan resmi seperti dikutip Bisnis, Selasa (29/3) Direktur CTRA, Harun Hajadi menyebut target ini lebih tinggi 10 persen dibandingkan dengan realisasi marketing sales sepanjang 2021.
Adapun, tahun lalu perusahaan membukukan prapenjualan sebesar Rp7,4 triliun. “Kami menutup 2021 dengan marketing sales Rp7,4 triliun, sekitar 35 persen lebih tinggi daripada 2020. Untuk sementara, kami menargetkan tahun ini bisa naik 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu, jadi sekitar Rp8,2 triliun,” jelas.
Harun juga mengatakan optimisme ini berangkat dari prospek ekonomi pada 2022 yang cukup baik. Hal ini setidaknya tecermin dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia yang memperlihatkan adanya perbaikan kontraksi penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV/2021. Penjualan properti residensial tercatat mengalami kontraksi sebesar 11,60 persen yoy pada kuartal IV/2021, lebih rendah daripada kontraksi 15,19 persen yoy pada kuartal III/2021.
Meski demikian, Harun mengemukakan bahwa perusahaan mengantisipasi tingkat suku bunga. Terdapat peluang tingkat suku bunga yang lebih tinggi seiring dengan upaya untuk mempertahankan nilai tukar rupiah dan menekan inflasi. “Akan tetapi sampai saat ini kami melihat inflasi masih di bawah 3 persen, belum mengkhawatirkan, dan rupiah juga cukup stabil. Current account kami juga sudah positif dan bertambah terus. Ini menandakan bahwa rupiah tidak perlu di-support,” tambah Harun.
CTRA tahun ini bakal meluncurkan setidaknya 3 proyek anyar di lini rumah petak. Jika pasar mendukung, Harun mengatakan perusahaan membuka peluang untuk meluncurkan maksimal 5 proyek baru. Apalagi, proyek CTRA cukup beragam, dari Medan sampai ke Kendari dengan berbagai produk dan segmen. Kalau pasar mendukung, CTRA bisa meluncurkan 3 sampai 5 proyek baru.
Adapun tahun lalu ditopang 4 proyek, sampai September 2021, CTRA membukukan pendapatan sebesar Rp6,64 triliun, meningkat dari realisasi pendapatan Januari—September 2020 sebesar Rp4,24 triliun.
Dari total pendapatan tersebut, penjualan segmen rumah hunian dan ruko menjadi kontributor utama dengan nilai Rp3,34 triliun. Penjualan lini kantor menyumbang di peringkat kedua dengan nilai Rp856,30 miliar dan kaveling menyumbang Rp809,78 miliar.
No comments yet.