Jakarta, Jurnalpagi.id – Ketua umum Brigade 08, Zecky Alatas turut berbicara soal pernyataan Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat terkait angka kemiskinan di DKI Jakarta.
Menurutnya, pernyataan Djarot itu tak pantas lantaran tak berkaca dan intropreksi diri saat dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah diangkat oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
“Saya sangat prihatin dengan statmen pak Djarot, apa yang disampaikan bapak menurut saya adalah sepihak karena hanya memberikan keterangan sepintas, tidak secara mendetail, menyeluruh serta gamblang,” kata Zecky Alatas saat dikonfirmasi awak media, Rabu (22/6/2022).
“Kalau bapak bilang banyak rakyat Jakarta miskin, apa bedanya pada era pak Djarot saat menjabat ? Jika pak Ahok 2 periode, kemungkinan beliau bisa memperbaiki kemiskinan tapi tidak diberikan kesempatan itu seperti halnya untuk pak Anies,” sambung pendukung Anies Baswedan.
Zecky memaparkan warisan Gubernur sebelumnya memang sudah memiliki berbagai problematika. Kondisi Jakarta soal kemiskinan itu memang di lihat dalam perspektif yang mana. Tapi, pernyataan Djarot itu justru tidak sesuai dengan kondisi dan keadaan saat ini.
Di masa jabatan Anies Baswedan selalu ada kebijakan pro dan kontra. Dengan begitu, kinerja dan program jadi terganggu, masyarakat banyak yang pesimis bahkan tak mendukung proram pemprov DKI Jakarta.
Tapi, jika hak preogratif Presiden tetap menunjuk Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jadi, Kinerja dan program masih berlangsung sehingga ia meminta jangan mencari kekurangan ataupun kelemahan tapi intropeksi dengan perbuatannya.
“Saya minta pak Djarot move on, biarlah beri kesempatan kepada yang muda untuk memimpin negara ini. Saya sebagai anak muda juga siap memimpin Jakarta jika diberikan kesempatan dan dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta,” ungkapnya.
Sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa kemiskinan di ibukota negara tidak sebanding dengan angka APBD DKI Jakarta. Oleh karena itu, ia merasa prihatin dengan kondisi Jakarta saat ini.
“Prihatin ya, karena APBD DKI Jakarta ini kan besar banget. Kita tunggu-tunggu sebetulnya katanya menyubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. Ternyata rumah dibangun dengan DP 0 rupiah juga enggak jelas berapa. Padahal APBD-nya besar banget,” ujar Djarot
Tak hanya itu, Djarot juga menyoroti proram OKE OCE, program itu bertujuan untuk membantu rakyat kecil. Tapi, kenyataan bikin miris karena anggaran sebesar itu untuk apa saja.
Djarot juga menyinggung soal penyelenggaraan Formula E yang menghabiskan dana kurang lebih 500 miliar rupiah itu. Menurutnya, angaran itu lebih baik dilokasikan untuk membanun rumah susun khusus rakyat demi mengurangi kemiskinan.
Pada kesempatan itu, Djarot berandai jika dulu masih ada kesempatan untuk membangun Jakarta bersama Ahok. Ia bisa menyelesaikan angka kemiskinan yang turun hingga dibawah 5 persen.
“Kalau dulu bersama Pak Ahok diberikan satu kesempatan lagi itu saya pastikan di bawah 5 persen (angka kemiskinan),” ujarnya.
No comments yet.