Redaksi • Jun 06 2022 • 620 Dilihat
Bagi mereka yang menganut paham substantial merdeka dalam arti batas-batas teritory dan segala symbol kenegaraan tidak begitu penting tapi kemakmuranlah yang utama.
Kelompok penganut idealism ini jarang (tidak terlalu) mementingkan symbol. Mereka biasanya lebih mementingkan substansi bukan formalistik dengan segala atribut dan batas teritory yang umumnya bersifat lambang.
Gus-Dur salah satu presiden Indonesia yang gunakan idealisme ini. Baginya pengguanaan atribut atau simbol “Hai Tanahku Papua” dan “Bintang Kejora”, adalah lambang cultural bagi rakyat Papua sebagai indentitas yang orang Papua silhakan boleh menggunakannya.
Era pemerintahan Gus-Dur orang Papua boleh, silahkan naikkan ‘Bintang Kejora’ setengah tiang, menyanyikan: “Hai Tanahku Papua” dll. Gus-Dur tidak anggap penting hal-hal bersifat simbol atau apalagi noken gelang buatan mama-mama Paniai dan mama-mama Serui-Biak di emperan tokoh dan pasar Ampera Jayapura tidak membuat Papua langsung lepas dari NKRI.
Dalam era ini pemerintahan yang berkuasa di NKRI –lebih-lebih era Mega-Hamzah –kini symbol sangat dipentingkan kalau bukan sangat ditakuti penguasa kalau orang Papua menggunakan symbol “Bintang Kejora” sebagai lambang cultural. Cara berfikir mereka symbolik, legal formalistik.
Karena itu wajar pemakaian gelang, noken dan atribut kesenian sebagai sebuah ekspresi seni kebangaan identitas rakyat Papua sangat di takuti pihak penguasa untuk orang Papua jangan memakainya.
Apalagi menyanyikan lagu Hai Tanahku Papua pada 1 Desember setiap tahun dengan menaikkan ‘bintang kejora’, bagi cara pikir ini adalah tindakan subversif. Intinya mereka yang dipentingkan adalah hal-hal yang bersifat symbol.
Secara sederhana tujuan Papua Merdeka adalah kemandirian, otonomi, kedamian, kesejahteraan. Hakekat kata Merdeka dimaksud adalah untuk menciptakan kesejahteraaan dan melaksanakan pemerintahan tanpa tekanan pihak manapun dari campur tangan asing.
Berarti apa yang dimaksud Papua merdeka adalah bebas dari tekanan dan campur tangan pihak lain, baik sebagai penjajah ataupun dari mereka yang melaksanakan kekuasaan pemerintahan secara sewenang-wenang.
Maka maksud itu Papua harus bebas sama sekali dari aspek despotism dan kapitalisme asing. Karena untuk mewujudkan Papua bebas sebagaimana inti tuntutan dari tujuan Papua Merdeka adalah mengatur pemerintahan (kekuasaan) dan mewujudkan kesejahteraan hidup agar ‘Papua Zona Damai’, dengan jalan mengurus keperluan dari oleh untuk diri sendiri, agar hidup mulia dimata bangsa lain.
Maka Papua merdeka sama artinya dengan menciptakan “Papua Zona Damai” dalam artinya sesunggunya. Tapi kalau sekarang mengatakan “Papua Zona Damai” berarti sama maksud dan artinya dengan menerima pilihan mereka untuk tetap dijajah karena kedaulatan belum berdaulat di Papua.
Hakekat Papua merdeka selama ini belum banyak diketahui. Padahal ini sangat penting agar dengan sadar didukung semua kalangan dan semua pihak. Mengapa hal ini bisa terjadi (kebanyakan “amber” belum mengerti) apa maksud dan tujuan dari Papua Merdeka sesungguhnya?
Banyak alasan tapi, Papua Merdeka, mendengar kata ini asumsi umum selama ini identik bunuh-membunuh antara TNI/POLRI disatu pihak dan TPN/OPM di pihak lain dalam rakyat Papua.
Padahal hakekat sesungguhnya berjuang untuk Papua merdeka dan mati karena untuk berjuang tujuan Papua merdeka sesungguhnya adalah mulia di mata Tuhan dan dimata manusia.
Kerja untuk perjuangan Papua Merdeka sebagai jalan menegakkan tujuan mulia dan suci yakni Papua Merdeka oleh TPN/OPM dan rakyat Papua umumnya belum banyak dimengerti maksudnya secara baik oleh semua pihak rakyat Papua.
Karena stigma negatif dan pencitraan secara besar-besaran oleh pihak lain sebagai penjajah untuk membenarkan tindakan dan kepentingan penjajahan mereka atas bangsa Papua, juga karena selama ini belum pernah ada penjelasan secara baik tentang maksud-tujuan dan hakekat dari Papua merdeka oleh orang Papua sendiri beserta organ perjuangannya sangat minim.
Karena itu inti dan hakekat dari Papua merdeka selama ini belum jelas bagi masyarakat “amber” Papua. Tulisan ini mencoba mencari tahu pengertian kita (tolong bedakan kata kita dan kami, kata pertama melingkup semua, kedua membatasi saya dan hanya teman-teman saya saja tanpa anda).
Nah, judul tulisan ini mencoba mau mengerti sejauh mana cakupan dan harapan dari perjuangan Papua merdeka. Apa yang dimaksud Papua merdeka dan seterusnya penting diperkenalkan pada semua pihak bahwa tujuan perjuangan Papua merdeka adalah mulia dan suci, sejalan dengan Islam, Al-Qur’an dan juga semua agama lain menyangkut pesan moral. Syekh Yusuf Al-Makassari (seorang ulama sufi) dari Sulawesi Selatan pernah membuktikannya bersama Mahatma Gandi dan Nelson Mandela di Afrika Selatan. Bangkit Lawan Penjajah Sekarang Juga atau Kau Lenyap!
Penulis : Ismail Asso
Tokoh Papua
Surabaya | jurnalpagi.id Kelurahan Wonorejo bersama Mahasiswa KKN MBKM(Merdeka Belajar Kampus Merdek...
Jurnalpagi.id | Surabaya Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) DPC Surabaya Pada Sabtu, (27/10/202...
Jakarta, jurnalpagi.id – Anies Baswedan menngantongi tiket pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ...
Papua – Didalam sistem birokrasi Daerah Propinsi Baru (DOB) Propinsi Papua Pegunungan tidak bo...
Penulis : Anugrah PrasetyoSatu Jari Indonesia Kesuksesan “blusukan” kader Partai politik ke temp...
Penulis : Anugrah PrasetyoAktifis Sosial Kota Surabaya Perpolitikan di daerah ketika kita menjumpai ...
No comments yet.