TERKINI

Kontroversi 1 Mei antara Pro NKRI dan Papua Merdeka

Apr 13 2022424 Dilihat

JurnalPagi.id – Tanggal 1 Mei kerap diperingati sebagai hari buruh nasional, namun berbeda dengan kelompok pro kemerdekaan Dimana kelompok tersebut menilai, 1 Mei sebagai hari Aneksasi atau pencaplokan Papua oleh NKRI.

Namun sebaliknya bagi pemerintah dan masyarakat pro NKRI menganggap setiap 1 Mei diperingati sebagai Hari Integrasi Papua kedalam bingkai NKRI.

Tiap tahunnya tanggal 1 Mei, bagi aparat keamanan di Papua masuk sebagai kalender Kamtibmas. Kalender ini biasanya disuarakan oleh pihak keamanan jelang hari-hari tertentu yang diperingati sekelompok masyarakat Papua terkait gerakan Papua merdeka.

Menyikapi isu 1 Mei mendatang, Ketua DPN Pemuda Adat Papua (PAP), Yan Cristian Arebo menilai bahwa tanggal tersebut merupakan hari Integrasi Papua ke Indonesia.

“1 MEI hari Integrasi Papua Ke Indonesia, hal ini sudah tidak bisa dibantah ataupun diubah lagi karena sudah tertuang dalam Penentuan Pendapat Rakyat atau PEPERA,” tegasnya ketika ditemui di Jayapura, tertulis kepada wartawan Jurnalpagi.id rabu (13/4/2022

Ia pun menilai Proses Integrasi Irian Barat ke dalam NKRI tidak terlepas dari berbagai persoalan dan konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda yang pada saat itu masih menguasai Irian (Papua).

“Perundingan antara Indonesia dan Belanda yang kita kenal sebagai Konferensi Meja Bundar (1949) hingga sampai kepada New York Agreement (1962) yang menjadi titik terang Integrasi Irian Barat masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Ditanyakan soal, masih adanya kelompok yang gencar menyuarakan 1 Mei sebagai hari aneksasi atau pencaplokan Papua oleh NKRI, seperti KNPB dan kelompok-kelompok separatis lainnya, kata Yan mereka (kelompok pro kemerdekaan red) tidak paham akan sejarah.

“Sejarah jangan diputar balik, orang-orang tua kita yang menjadi pelaku sejarah pejuang PEPERA telah menyatakan diri bergabung dengan NKRI pada masa itu pada 1 Mei 1963 melalui Pepera,” ucapnya.

Baca juga :  Erin Super Angkat Tema - Tema Sosial Lewat Lagu

Yan menghimbau kepada kelompok yang bersebrangan untuk berhenti membangun ideologi Papua Merdeka dan sadar bahwa Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia jua meminta agar masyarakat Papua untuk tidak termakan isu yang menyesatkan yang dibangun oleh kelompok-kelompok yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

“Dengan kemerdekaan yang kita rasakan saat ini, perlu kita syukuri, dan kita hargai para orang-orang tua kita yang telah mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk kemerdekaan sampai sekarang, kita semua harus bergandeng tangan untuk melawan paham kelompok yang bertentangan dengan NKRI. (jpm)

Share to

Related News

Sisa Penggunaan Anggaran Pilkada. PUSAKA...

by Mar 27 2025

Pasuruan | Jurnalpagi.id – Selain disoal oleh Komisi I DPRD kabupaten Pasuruan, sisa penggunaa...

Jelang Lebaran HR Club Pasuruan Berbagi ...

by Mar 25 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Organisasi yang anggotanya berisikan HRD perusahaan atau HRD Club d...

Owner Cesa Little Garden Gelar Tasyakura...

by Mar 24 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Pengusaha muda asal Pasuruan Decky Triyoga yang sukses mengembangka...

BPJS Kesehatan Pasuruan Pastikan Akses L...

by Mar 21 2025

Pasuruan | Jurnalpagi.id – BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa...

4000 Jiwa Lebih, Warga Kota/Kab Pasuruan...

by Mar 20 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat angka ...

Agenda Rutin Tahunan, INACO Berbagi Kepa...

by Mar 20 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Bersama masyarakat sekitar perusahaan dan stakeholder terkait, PT N...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top