Belu, JurnalPagi – Sebanyak Lima (5) desa di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), siap mengikuti ajang Festival Desa Binaan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bank NTT yang difasilitasi oleh Bank NTT Cabang Atambua. Kelima desa tersebut, yakni Desa Fatulotu Lahurus, Desa Dualasi Raiulun, Desa Duarato, Desa Dirun, dan Desa Kabuna.
Adrianus M. Pontus, selaku Pimpinan Cabang Bank NTT Atambua mengatakan, ajang Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT sebelumnya diikuti oleh 68 desa yang menyebar di 12 kecamatan di Kabupaten Belu.
Dari 68 desa tersebut, kata Adrianus, Bank NTT Cabang Atambua bekerja sama dengan Pemkab Belu melakukan seleksi terhadap sejumlah desa itu dan menghasilkan sebanyak lima desa yang mengikuti festival tersebut tahun ini.
“Proses seleksi dipimpin langsung Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin berdasarkan kriteria-kriteria yang ada di Kementerian Desa tentang indeks membangun desa, dan Kementerian Pariwisata tentang membangun desa wisata,” ungkapnya.
Adrianus menambahkan, ajang Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT tersebut menjadi salah satu lokomotif untuk menggerakan ekonomi masyarakat di desa. “Ini juga merupakan salah satu dari empat misi Bank NTT yaitu turut serta membantu pemerintah meningkatkan PAD termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Menurut Adrianus, kelima desa binaan Bank NTT di Kabupaten Belu yang dipilih mengikuti ajang Festival Desa Binaan Bank NTT itu punya karakteristik tersendiri. Kelima desa ini masing-masing memiliki dua sektor unggulan, yakni UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan pariwisata. Ini menjadi target pengembangan ke depan.
Misalnya Desa Dualasi Raiulun punya potensi di bidang pertanian seperti pengembangan strawberry, kacang hijau, dan kacang tanah. Potensi unggulan ini akan dipadukan dengan pariwisata Air Terjun Mauhalek.
Kemudian Desa Duarato. Desa ini terkenal dengan wisata budaya, karena memiliki kampung adat yang mirip dengan Wae Rebo di Kabupaten Manggarai. “Di situ kita lagi mendampingi mereka punya perkebunan Kopi yang cukup luas di atas pegunungan. Kopi ini yang akan kita eksplor bersama kelompok-kelompok usaha tani. Tapi kita kawinkan dengan konsep wisata kampung adat dan silat kampung,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Adrianus, ada Desa Dirun di Fulan Fehan. Desa ini punya potensi pariwisata serta tanaman kaktus dan lopi yang sangat luar biasa. Desa yang terakhir adalah Desa Kabuna di wilayah perbatasan yang punya spot-spot foto keren.
Adrianus berharap proses Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT berjalan lancar, sehingga semakin mempertegas peran Bank NTT sebagai agen of development.
“Rencananya puncak acara Festival PAD dan Desa Binaan Bank NTT serta program Ramai Sekali bakal digelar pada bulan Oktober sampai November, dan akan diumumkan pada 20 Desember 2022 bertepatan dengan HUT Provinsi NTT,” katanya. (Linbes)
No comments yet.