Sidoarjo, Jurnalpagi.id – Realisasi bantuan dana hibah dari Pemprov Jawa Timur (Jatim) 2022 di dusun Malangbong, Kepunten, Tulangan berpotensi menyisakan masalah. Dalam pelaksanaannya, pemdes dan warga setempat hanya di jadikan obyek pembangunan di wilayahnya sendiri.
Keterangan yang dihimpun dari pemerintahan desa, tidak banyak tahu dan terlibat dalam perwujudan hibah tersebut.Bahkan besaran biaya yang teralokasipun, tidak di ketahui.
”Dari tahun sebelumnya kita memang terima jadi dari Pak Benjamin,kita tak pernah terlibat dalam pelaksanannya”, ujar sekdes di ruang kerjanya.
Setelah di makadam, permukaan jalan justru kurang rata dan tak nyaman bila dilalui kendaraan roda dua.
Gatot mengatakan awalnya sudah kita ingatkan akan struktur tanah di lokasi.Saran kita,paving tidak usah di bongkar karena faktor tanah yang labil di titik kegiatan itu.Tapi pelaksana tetap membongkarnya.Hasilnya jalan makadam tetap tidak rata dengan kondisi badan lebih tinggi dari bahu jalannya yang sangat terlihat.
Dr Benjamin Kristianto,anggota DPRD provinsi Jatim yang mengucurkan dana hibah tersebut,seakan tak memperdulikan kelangsungan programnya. Alhasil, pekerjaan berhenti sebelum di nyatakan 100% selesai.
Karminto, warga setempat mengaku tidak berani melewati jalan itu. ”Kalau dilewati sepeda, setir seperti belok sendiri, karena jalan tidak padat. Takut jatuh, lebih baik muter mesti agak jauh”, ujarnya.
Disela acara resesnya, Dr.Benjamin saat dikonfirmasi mengatakan saya lupa desa dan program apa itu. Tolong kasih info, biar di follow up tim saya. Andai benar,siapa yang ada di desa Kepunten, Tulangan itu.
No comments yet.