Pasuruan | jurnalpagi.id – Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) kabupaten Pasuruan beserta Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian menghadiri rapat panitia khusus(Pansus) yang digelar oleh DPRD setempat pada Kamis,(2-4-2024), siang.
Rapat yang digelar pukul 10.00 WIB itu dihadiri sejumlah anggota Pansus Kopi Kapiten. Namun Pansus tersebut digelar secara tertutup untuk awak media tanpa alasan yang jelas
Usai rapat digelar ketua APEKI Abd. Karim menyampaikan bahwa Asosiasi yang dia pimpin tidak pernah mendapatkan anggaran.
“Yang dapat kucuran anggaran bukan APEKI tapi langsung ke kelompok tani”, jelas pria asal Prigen. Saat ditanya perintah atau saran siapa penggunaan gambar mantan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf pada logo kopi Kapiten, dengan diplomatis Karim mengatakan kalau logo tersebut dibuat semata-mata hanya menghargai seorang pimpinan. Bahkan dalam penempelan logo tidak ada kewajiban.
“Kami tidak pernah memaksa, mau ditempel monggo tidak ya monggo,” ucapnya lagi.
Mengenai dugaan anggaran yang mencapai Rp. 10 milyar selaku Ketua APEKI dirinya tidak tahu menahu.
Bahkan Kepala Dinas Ketahan Pangan Dan Pertanian, Lilik Widji Asri tidak berkomentar sama sekali saat dimintai keterangan oleh beberapa awak media usai rapat digelar.
Terpisah, Ketua Pansus yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Pasuruan Sugiarto, menyampaikan dirinya tidak tahu kalau Pansus yang dipimpinnya digelar secara tertutup bagi para wartawan.
“Saya ndak tau kalau tertutup, kan saya datangnya pertengahan Pansus sudah digelar,” terangnya.
Hingga Pansus ketiga ini digelar, pihaknya belum menemukan indikasi penyimpangan penggunaan anggaran ke APEKI. “Makanya kita akan undang dinas terkait dan kita gelar Pansus selanjutnya”, tegas Sugiarto. (wan/adi)
No comments yet.