Redaksi • Jul 12 2022 • 326 Dilihat
Penulis : Anugrah Prasetyo
Aktifis Sosial Kota Surabaya
Jiwa pemimpin merupakan salah satu aspek penting yang mesti dimiliki oleh setiap orang sebab kepemimpinan bukan soal bagaimana memimpin orang lain tetapi juga memimpin diri sendiri. Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan sebagai seorang gembala yang berada di depan untuk mengarahkan dan menuntun orang yang dipimpinnya sekaligus seorang pelayan yang berada bersama untuk mendengarkan, memengaruhi, meyakinkan dan setererusnya demi tercapainya visi bersama…
banyak menemukan fakta bahwa ternyata seorang pimpinan tidak selalu memimpin. Mereka punya SK, namanya tercantum sebagai pimpinan, mereka juga yang punya wewenang menandatangani surat-surat resmi tetapi fakta sesungguhnya mereka bukanlah seorang pemimpin. Labelnya pimpinan tetapi faktanya ia bukan pemimpin.
Adakah bedanya seorang pimpinan dengan pemimpin? Jelas ada dan tegas. Seorang pimpinan secara dejure dan tertulis memang resmi dilantik dan diangkat sebagai pimpinan sementara seorang pemimpin belum tentu punya SK atau dilantik secara resmi namun pengaruhnya justeru lebih kuat dibandingkan seorang pimpinan..
Seorang pimpinan sangat boleh jadi menguras energi anggota timnya. Setiap orang berusaha menghindar bertemu dengannya sebab setiap bertemu yang didapat adalah stres, sakit hati, demotivasi dan hal-hal buruk lannya. Anggota timnya bekerja tanpa ruh dan energi. Kerja hanya sekedar memenuhi job description yang sudah ditetapkan.
Sementara seorang pemimpin merupakan sumber energi bagi anggota timnya. Para anggota tim mendapat suntikan energi, semangat, ilmu, ide dan gagasan baru usai berjumpa dengannya. Anggota tim happy meski mendapat tugas, pekerjaan atau kegiatan baru yang besar dan menantang. Hasil pekerjaannya menjadi lebih berkualitas karena dilakukan dari lubuk hati terdalam.
Pencapaian target lebih mudah diwujudkan dengan penuh suka cita.
Seorang pimpinan yang hanya bangga dengan statusnya sebagai pimpinan, biasanya memiliki dua ciri utama yaitu “dua ah” yang merupakan kependekan marah dan memerintah..
Setiap bertemu dengan anggota tim sebagian besarnya adalah memerintah. Apabila tidak ada perintah, ia marah. Marah adalah perwujudan karena pimpinan itu tidak punya kafaah (kemampuan).
Ada pula kebiasaan pimpinan masa lalu yang sudah tertinggal namun masih sering digunakan seorang pimpinan, yaitu menunjukkan solusi. Ia merasa punya banyak pengalaman dan jam terbang, lebih banyak tahu dan paham tentang banyak persoalan yang akhirnya berujung kepada keinginannya untuk menjadi sumber solusi..
Padahal, trend terbaru model kepemimpinan adalah seorang pemimpin itu hanya menunjukkan berbagai alternatif jalan dan biarkan anggota timnya yang menemukan solusinya sendiri. Era yang berubah begitu cepat tidak boleh tergantung kepada pimpinan, semua pihak wajib bergerak dan menggerakkan ke arah yang hendak dituju. Dan yang bisa menggerakkan semua lini adalah pemimpin yang benar-benar memimpin, bukan yang hanya berstatus pimpinan..
Seorang pemimpin memang tidak harus menjadi pimpinan. Menurut saya, yang terbaik adalah pimpinan yang benar-benar menjadi pemimpin. Salah satu ciri utama pimpinan yang benar-benar menjadi pemimpin adalah IMPACTION. Keberadaanya memberikan IMPACT bagi peningkatan kinerja dan mendorong anggota timnya untuk ACTION meski tanpa kehadirannya..
Menjadi seorang pemimpin yang baik membutuhkan proses. Artinya seorang harus senantiasa mau belajar dari setiap peristiwa konkret yang terjadi di dalam masyarakat. Belajar untuk menjadi seorang pemimpin mengandaikan pertama-tama seseorang mau menjadi orang yang diarahkan dan terbuka pada setiap masukan yang membangun dari orang lain. Dengan kata lain untuk menjadi seorang pemimpin yang baik seseorang mesti mendayagunakan segala potensi diri yang dimilikinya. Karena manusia tidak pernah hidup sendiri maka model kepemimpinan yang diharapkan ialah yang terarah kepada orang lain (altruistik). Bersama orang lain yang ada di sekitarnya sebuah usaha dirumuskan agar mencapai tujuan bersama…
Sudahkan Kita / Anda benar-benar menjadi pemimpin yang benar-benar memimpin..???
Surabaya | jurnalpagi.id Kelurahan Wonorejo bersama Mahasiswa KKN MBKM(Merdeka Belajar Kampus Merdek...
Jurnalpagi.id | Surabaya Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) DPC Surabaya Pada Sabtu, (27/10/202...
Jakarta, jurnalpagi.id – Anies Baswedan menngantongi tiket pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ...
Papua – Didalam sistem birokrasi Daerah Propinsi Baru (DOB) Propinsi Papua Pegunungan tidak bo...
Penulis : Anugrah PrasetyoSatu Jari Indonesia Kesuksesan “blusukan” kader Partai politik ke temp...
Penulis : Anugrah PrasetyoAktifis Sosial Kota Surabaya Perpolitikan di daerah ketika kita menjumpai ...
No comments yet.