Bogor | jurnalpagi.id – Ratusan mahasiswa di beberapa kampus di Bogor dan warga sekitar turun ke jalan memprotes gagalnya kebijakan pemerintah dalam mengawal reformasi. Titik kumpul awal dilakukan dari Tugu Kujang dengan membentangkan berbagai spanduk yg bertuliskan tentang protes 3 periode jabatan presiden, kelangkaan minyak goreng dan beberapa isu nasional.
Obhes (23), salah satu demonstran menyatakan kekecewaannya atas lemahnya kebijakan pemerintah terhadap kelangkaan minyak goreng. “Hari ini adalah puncak dari kekecewaan kami terhadap kelangkaan minyak goreng dan terlihat pemerintah gagal dalam mengendalikan harga minyak goreng dan ketersediaannya,” tegas warga Tanah Baru yang dipercaya sebagai Korlap aksi.
Menurutnya, tidak hanya krisis minyak goreng saja yang dialami masyarakat tetapi juga tentang wacana jabatan presiden tiga periode yang dianggap warga akan berdampak terhadap konflik dan perpecahan di masyarakat bawah.
“Isu tentang 3 periode jabatan presiden ini juga wacana yang sangat berbahaya dan berdampak melahirkan konflik. Masalah minyak goreng belum selesai malah digoreng oleh elit-elit politik untuk menciptakan konflik di tatanan grass root. Ini jelas ga boleh terjadi. Maka dari itu, kami disini menolak dengan tegas wacana 3 periode tersebut,” kata Obhes di depan massa aksi.
Ditempat yang sama, Danang, salah satu mahasiswa yang ikut aksi juga mengingatkan kepada pemerintah untuk berpikir matang tentang perpindahan ibukota negara dan kenaikan harga BBM. “Kondisi negara yang tidak menentu dan jeritan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dalam kenaikan BBM pada bulan ramadan ini dianggap bahwa pemerintah hanya mementingkan segelintir golongan dan tidak melihat kebawah dimana masyarakat sudah menjerit karena tidak mempunyai kemampuan dalam membeli bahan-bahan pokok karena semuanya ikut naik berbarengan dengan kenaikan BBM,” ujar Danang kepada jurnalpagi.id, Jumat (8/4/2022) sore.
Diketahui, demonstrasi yang digelar mahasiswa dan warga Bogor mengakibatkan sejumlah ruas jalan seperti Jalan Botani Raya, Jalan Pajajaran hingga Jalan Juanda mengalami kemacetan panjang.
Selain itu, mereka berorasi menyuarakan empat tuntutan diantaranya menolak 3 periode, kenaikan minyak goreng, kelangkaan dan kenaikan harga BBM, dan rencana perpindahan IKN (Ibu Kota Negara). Diperkirakan ada sekitar 500 massa aksi turun ke jalan menuju Istana Bogor. (JPM)
No comments yet.