Pasuruan | jurnalpagi.id – Taman Safari Indonesia kembali menggelar event spesial berskala Internasional. Setelah tiga dekade berkarya dalam mengedukasi masyarakat tentang konservasi satwa, melindungi satwa liar, dan melestarikan habitatnya di Indonesia dalam event International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2024 yang ke -33.
Kompetisi photo dan video tahunan kali ini mengusung tema “Soul Of The Wild”
Road show IAPVC sendiri akan mengunjungi 3 kota dimulai dari Taman Safari Prigen pada tanggal 15 – 16 Juni 2024, Solo Safari di tanggal 20 – 21 Juli dan berakhir di Taman Safari Bogor pada tanggal 27 – 28 Juli 2024 . Setiap kota akan menjadi panggung bagi pameran karya terbaik, workshop, serta sesi berbagi pengalaman dengan para fotografer dan videografer profesional.
Bahkan Taman Safari Indonesia memperkenalkan kategori baru yaitu “Photo Enthusiast” yang ditujukan bagi peserta berusia 10-18 tahun. Kategori ini bertujuan untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam upaya konservasi, menanamkan kecintaan dan kepedulian terhadap satwa sejak dini.
Jajaran juri kompetisi IAPVC 2024 diisi oleh tokoh-tokoh ternama dalam bidang fotografi: Arbain Rambey, fotografer senior yang dikenal atas karya-karya jurnalistik dan dokumenternya. Ada juga Regina
Safri, fotografer profesional dengan pengalaman luas dalam memotret satwa liar dan alam. Tak terkecuali Alexander Thian, travel blogger dan fotografer terkenal yang kerap membagikan kisah petualangannya melalui media sosial.
Bahkan Adam Zagr, fotografer dan perwakilan dari Canon turut andil dalam event kali ini serta perwakilan dari PT. Datascrip, Agus Santoso, Board Member Taman Safari Indonesia Group.
Kategori Kompetisi terdiri dari kategori Endemic Animal untuk memamerkan keanekaragaman hayati satwa endemik Indonesia dan General untuk menampilkan berbagai jenis satwa liar dari
seluruh dunia, serta kategori Social Media yang terbuka untuk semua kalangan.
“Kami sangat bangga bisa melanjutkan tradisi ini selama 33 tahun dan melihat antusiasme yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Melalui roadshow ini, kami berharap dapat menyebarkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan satwa liar dan menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam usaha konservasi, terutama untuk generasi muda sekarang, ” ungkap Hans Manansang, Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia.
Seperti diketahui, Taman Safari Indonesia
adalah taman rekreasi bertema dan situs konservasi kelas dunia yang terletak di enam lokasi dan dua resor di seluruh Indonesia. Taman ini memiliki lebih dari 10.000 hewan dari 400 spesies dan menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahunnya. Sejak tahun 1980, Taman Safari Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepaskan ribuan hewan kembali ke alam liar.
Sebagai hasilnya, Taman Safari Indonesia telah menjadi organisasi konservasi global terkemuka untuk satwa liar endemik Indonesia dan spesies yang terancam punah. Taman Safari Indonesia telah meraih empat sertifikasi internasional dan 20 penghargaan nasional atas upayanya dalam bidang konservasi dan rekreasi.
Perjalanan Taman Safari Indonesia dimulai dengan pembukaan area konservasi satwa liarnya yang pertama, The Great Taman Safari Bogor, di Cisarua, Bogor, pada bulan April 1986. Seiring berjalannya waktu, Taman Safari Indonesia memperluas jejaknya dengan mendirikan The Grand Taman Safari Indonesia Prigen di Pasuruan, Jawa Timur, pada bulan Desember 1997.
Keberhasilan dua area konservasi ini menginspirasi Taman Safari Indonesia untuk menciptakan situs tambahan, termasuk The Amazing Taman Safari Bali, The Funtastic Beach Safari di Batang, Jawa Tengah, Jakarta Aquarium & Safari, Solo Safari, dan yang terbaru, Varuna Bali.
Hal tersebut sesuai dengan Visi Taman Safari Indonesia adalah menjadi destinasi konservasi satwa liar berbasis pendidikan dan penelitian serta tujuan wisata.(*)
No comments yet.