TERKINI

Banyak Warga Alami Kecelakaan, Komisi III DPRD Kab. Pasuruan Sidak Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan di Jetak-Dayurejo

Nov 04 202476 Dilihat

Pasuruan | jurnalpagi.id – Menjelang akhir tahun anggaran 202, beberapa kegiatan fisik infrastruktur yang masih dalam proses pengerjaan. Salah satunya proyek pemeliharaan berkala jalan Jetak-Dayurejo Kecamatan Prigen.

Proyek infrastruktur jalan itu mendapat sorotan dewan. Disebabkan karena proyek yang menelan anggaran Rp 3,5 Miliar ini belum melakukan beberpa item pekerjaan. Salah satunya belum dilakukannya hamparan pada bekas cutting yang menyebabkan banyak pengguna jalan mengalami kecelakaan.

Informasi di lapangan, sudah hampir berkali-kali pengguna jalan yang melintas di sini terjatuh akibat perbaikan jalan tersebut. Bahkan, ada salah satu korban yang parah sampai harus dioperasi dan mengalami cacat.

Sekadar informasi, proyek pemeliharaan jalan yang sedang berlangsung dikerjakan oleh CV Dua Bersaudara. Sejumlah titik di ruas itu sudah selesai proses cutting 3 minggu yang lalu.

Untuk memdapatkan hasil pengaspalan yang baik dan berkualitas, maka Cutting harus dilakukan. Dimana harus dilakukan proses pemotongan atau pengerokan pada permukaan jalan yang rusak atau lapisan aspal terluar.

Hanya saja, hasil cutting yang ada pada proyek pemeliharaan jalan ini dianggap terlalu lama tidak segera dilakukan pengerjaan selanjutnya. Sehingga membuat pengguna jalan terjatuh saat melintasi jalan tersebut. Dan itu yang dikeluhkan sebagian besar pengguna jalan.

Menanggapi hal itu, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Pasuruan langsung sidak ke lokasi proyek, Senin (4/112024). Mereka adalah Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Yusuf Daniyal.

Bersama anggota Komisi III lainnya yakni Sudiono Fauzan, Mashuda Hidayatullah, Achmad Aizin Utama, dan Heru Veri Nurcahya, anggota Komisi II yang rumahnya berada di dekat lokasi proyek.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Yusuf Daniyal mengakui, proses cutting di pemeliharaan jalan ini memang membahayakan. Dia mengaku tidak mengetahui pasti berapa kedalaman cutting ini.

Hanya saja, secara kasat mata, kata dia, cutting ini terlalu dalam sehingga sangat berbahaya bagi para pengguna jalan. Seharusnya, kontraktor atau pelaksana proyek ini membuat himbauan atau rambu-rambu untuk pengguna jalan.

“Apalagi, saya dapat laporan kalau proses cutting ini sudah berlangsung lama, kurang lebih tiga minggu yang lalu. Dan itu tidak ada segera tindakan, jadi bekas proses cutting itu dibiarkan menganga tidak ditutup,” katanya.

Danil, sapaan akrabnya menyebut, itu yang membuat akhirnya banyak pengguna jalan terjatuh saat melewati jalan ini, karena banyak lubang atau galian bekas cutting yang tidak segera ditutup dan dibiarkan tidak rata.

“Kami tidak dalam konteks menyalahkan proses cutting yang dilakukan kontraktor, tapi kenapa jarak waktu antara proses cutting dengan pengaspalan ini terlalu lama, sehingga bekas cutting ini membuat pengguna jalan terjatuh,” terangnya.

Dia lebih menekankan terhadap mekanisme tersebut. Seharusnya, bekas cutting ini segera ditutup aspal, jangan menunggu sampai berminggu-minggu yang akhirnya merugikan pengguna jalan. Apalagi, jalanan ini lalu lintasnya padat.

“Saya minta dinas untuk segera menegur kontraktor atau pelaksana proyek itu. Kapan bisa diaspal, kenapa lama, kalau ada kendala apa kendalanya. Kalau tidak segera diaspal, apa solusinya,” imbuh dia.

Minimal, kata Danil, kalau tidak segera diaspal, ada rambu-rambu atau petugas yang berjaga di titik-titik jalan yang dicutting. Tidak dibiarkan begitu saja dan membuat pengguna jalan yang melintas terjatuh.

“Saya juga minta kepada kontraktor untuk bertanggung jawab kepada para korban yang terjatuh saat melewati bekas cutting ini. Minimal dibantu untuk biaya pengobatannya, khususnya yang sampai harus operasi dan cacat,” ungkapnya.

Baca juga :  Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur 2022

Heru Veri Nurcahya, anggota DPRD yang rumahnya dekat dengan proyek ini mengaku sudah hampir setiap hari, setiap jam mendengar keluh kesah, dan curhatan masyarakat terkait bekas cutting tersebut.

“Kalau orang awam tidak tahu itu memang dicutting. Mereka tahunya ada lubang yang itu membahayakan pengguna jalan. Korban yang terjatuh ini bukan hanya warga Bulukandang saja, banyak juga dari daerah lain,” tegasnya.

Dirinya prihatin dengan kondisi ini. Apalagi, sudah tiga minggu lebih, seolah – olah proyek ini tidak bertuan, karena setelah dilakukan cutting, dibiarkan begitu saja, tanpa ada kegiatan apa-apa. Bekas galian cutting dibiarkan saja.

“Penggalian atau pemotongan aspal yang rusak ini dilakukan tiga minggu yang lalu, dan selama itu juga, saya terus mendapatkan kabar bahwa ada orang jatuh disini. Tadi malam ada, tadi siang sebelum sidak juga ada,” imbuhnya.

Heru, sapaan akrabnya mengaku tidak ingin tahu terkait alasan kenapa setelah cutting tidak segera diaspal. Jika memang masih ada kendala, minimal ada petugas dari kontraktor yang memberi sinyal untuk hati-hati ke pengguna jalan.

“Jalan disini menjadi jalan utama masyarakat menuju ke Prigen. Jadi arus lalu lintasnya padat, kalau memang tidak sanggup membayar petugas untuk berjaga secara bergantian, saya yang membayar,” jelasnya.

Intinya, jangan membuat proyek yang dikerjakan kontraktor ini membahayakan pengguna jalan. Dia mengaku tidak akan geram dan ngotot seperti ini jika proyek ini berjalan baik-baik saja dan tidak memakan korban.

“Saya juga minta dinas untuk terus memantau kegiatannya di lapangan. Pengawasan ditingkatkan, biar tidak seperti ini, sudah proses cuttingnya lama, tapi tidak segera dilakukan pengaspalan, dan akhirnya membahayakan,” paparnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku apa yang dilakukannya ini bukan sebagai bentuk untuk menghambat proyek pemeliharaan jalan ini. Dia mendukung kegiatan proyek yang ramah dan tidak membuat resiko untuk masyarakat.

“Bayangkan saja, hampir setiap saat saya dilapori masyarakat ada kecelakaan di jalan itu. Ada kecelakaan malam, siang, sore dan pagi hari. Ini soal nyawa, harus diperhatikan betul, jangan dibiarkan begitu saja,” ungkapnya.

Kepala Desa Bulukandang Wahi Abadi mengaku terus mendapatkan laporan keresahan masyarakat akibat pembangunan jalan ini. Masyarakat tidak nyaman, karena melewati jalan itu membuat pengguna jalan tidak nyaman.

“Banyak yang kecelakaan di sini. Korbannya bukan hanya warga Bulukandang, ada juga yang dari Sukorejo, Bangil dan lainnya. Mulai yang cedera ringan, sampai ada yang cedera berat hingga patah, dan harus operasi,” paparnya

Bahkan, kata Kades, warga yang geram dengan banyaknya lubang di jalan yang akan dibangun ini, siap menguruk dan menutupnya dengan pasir. Artinya, ini bentuk protes warga terhadap banyaknya kecelakaan di jalan ini.

Lutfi Ikhawanto, Sub Koordinator Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan nama pribadi, dan atas nama dinas menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas ketidaknyamanan ini.

“Kami sudah tegur dan ingatkan kontraktor untuk segera menutup bekas cutting ini dengan aspal. Dan mereka sanggup melakukannya. Insyallah hari ini langsung dikerjakan, dan ditutup bekas cutting yang membahayakan.” urainya.(wan/adi)

Share to

Related News

Dokter Spesialis dan Nakes RSUD Bangil L...

by Des 04 2024

Pasuruan | Jurnalpagi.id – Demi menunjang kinerja anggota dewan dalam menjalankan tugas legisl...

APBD Kab.Pasuruan TH. 2025 Disahkan, Rp....

by Des 04 2024

PASURUAN | Jurnalpagi.id – Sempat terjadi tarik ulur, akhirnya Rancangan Peraturan Daerah (Rap...

Deteksi Pencemaran Pj Bupati Pasuruan Re...

by Des 02 2024

Pasuruan | jurnalpagi.id – Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA) dan Air (ONLIMO) ban...

Beban Kerja Berat, 50 Anggota Dewan Ikut...

by Des 02 2024

Pasuruan | jurnalpagi.id – Demi menunjang kinerja anggota dewan dalam menjalankan tugas legisl...

Pj Bupati Pasuruan Sampaikan Proyeksi AP...

by Nov 12 2024

Pasuruan | jurnalpagi.id – Seperti yang disampaikan Nurkholis dalam rapat paripurna pengantar ...

Segenap Pimpinan Dan Anggota DPRD Kabupa...

by Nov 11 2024

Segenap Pimpinan Dan Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan Nasional 10 N...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top