PEMALANG | JurnalPagi.id – Jika anda mendengar kata ” Penjara ” apa yang ada di benak pikiran ? Pasti akan muncul gambaran tempat yang menyeramkan, penuh kekerasan di balik tembok tinggi , berpagar kawat duri , Pemandangan penuh kengerian.
Ups , jangan salah bayangan itu tidak selama nya benar.
Runah tahanan ( Rutan ) kelas 2B Pemalang – Jawa tengah , sebuah tempat karantina warga binaan , yang terletak di komplek alun-alun kota Pemalang ,menepis pandangan menyeramkan akan keadaan di dalam Penjara.
Bangunan Belanda yang di didirikan pada tahun 1925 , sejak di Pimpin Ari Nirwanto sebagai Kepala Rumah tahanan sekitar dua tahun ini , mengalami beberapa kali perombakan , baik pisik bangunan nya maupun sistem menegement nya .
Salah satu pojok bangunan Rutan , yang dulu sempat kurang perawatan , yang berada di lantai atas , di sulap menjadi tempat kegiatan Warga binaan, di jadikan sarana Latihan olahan penyajian aneka varian kopi, dengan nama ” kopi janji Bui ” sebuah ruangan yang peruntukan nya , buat kelincahan dan kepandaian mengolah sajian kopi buat para Napi ( baca Warga binaan ).
Sugeng salah satu warga binaan , menuturkan . Jika dirinya sudah dua tahun , mengikuti latihan menyajikan berbagai varian kopi ,seperti Robusta , Arabica ,Gayo ,Tuban dan kopi lokal Pulosari.
“setelah selesai menjalani karantina ( masa hukuman ) saya akan buka kedai kopi mas ” ujar Sugeng .
Kepala Rutan Pemalang ,Ari Nirwanto , mengatakan jika di samping sebagai Latihan buat para warga binaan , kedai kopi di sini, juga untuk menjamu para tamu , termasuk rekan – rekan wartawan.
Lebih lanjut Ari Nirwanto mengatakan , kami menerapkan sistem pembinaan di sini, mengedapankan sisi kemanusiaan dan kekeluargaan , ” mereka warga binaan itu ,sejatinya orang – orang baik, hanya karena situasi dan kondisi dinamika hidup ,sehingga mereka di sini, ujar Pria kelahiran Semarang ini.
No comments yet.