Pasuruan | jurnalpagi.id – Desa wisata di Kabupaten Pasuruan terus dikembangkan. Agus Rahmatulloh, Direktur Stapa, dalam sebuah forum diskusi menyampaikan pentingnya mengelola potensi desa dengan baik. Program Desa Wisata 2019 menjadi salah satu contoh nyata sinergi dan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi.
“Program ini telah menyasar 10 desa di Kabupaten Pasuruan. Tahun lalu, Desa Wonokitri berhasil meraih penghargaan sebagai desa perintisan. Ini membuktikan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam pengembangan desa wisata,” ujar Agus.
Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis, juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan desa wisata. “Kabupaten Pasuruan memiliki banyak potensi wisata yang belum tergarap secara maksimal. Dengan keterbatasan anggaran, kami berupaya mengoptimalkan potensi yang ada melalui berbagai program kolaborasi,” ungkapnya.
Selain itu, Nurkholis juga menyoroti pentingnya event dalam menarik wisatawan. “Wisatawan yang berkunjung ke Bromo tidak hanya ingin melihat keindahan alam, tetapi juga ingin merasakan pengalaman yang berbeda. Oleh karena itu, kita perlu mengadakan event-event yang mengangkat potensi lokal setiap desa. Even tidak hanya berupa pertunjukan saja, bisa berupa pameran hasil produk lokal atau hasil kreasi warga ,” tambahnya.
Namun, Nurkholis juga mengingatkan pentingnya infrastruktur pendukung, seperti jaringan internet. “Karena hasil foto mereka biasanya langsung di upload di sosial media, terlebih anak muda. Sebagus apapun destinasi wisata, jika tidak didukung oleh Sarana prasarana dan infrastruktur yang memadai, maka akan percuma,” tegasnya. (wan/adi)
No comments yet.