Pasuruan Jurnalpagi.id – Warga Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, akhirnya bisa bernapas lega. Setelah 12 tahun jalan desa mereka rusak parah, Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun ini mulai melakukan perbaikan dengan dana DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau).
Perbaikan jalan sepanjang 3,2 kilometer itu menelan anggaran sekitar Rp 3,2 miliar. Jalur yang akan diperbaiki membentang dari perbatasan Desa Sumbersuko, Dusun Betro hingga menuju Pemandian Sumber Tetek. atau Dusun Belahanjowo.
Selama bertahun-tahun, warga hanya bisa pasrah. Lubang besar, tumpukan krikil, dan bahu jalan yang longsor membuat aktivitas sehari-hari terganggu.
Saim (76), tokoh masyarakat Dusun Belahanjowo, mengatakan jalan itu sudah rusak sejak lebih dari satu dekade lalu.
“Sudah 12 tahun rusak, belum pernah diperbaiki. Warga sering jatuh, apalagi saat hujan,” katanya.
Karena tidak bisa mengandalkan dana desa—yang tidak boleh dipakai untuk perbaikan jalan kabupaten—warga pun sempat bergotong-royong menambal jalan seadanya.
“Kami urunan beli pasir dan krikil, Pak Kades bantu semen. Tapi cuma bisa menutup lubang kecil,” tambahnya.
Kini, harapan warga mulai terwujud.
Kabid Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Danang, memastikan perbaikan segera dilakukan.
“Jalan Wonosunyo akan ditangani lewat dana DBHCHT tahun ini. Panjangnya sekitar 3,2 km,” jelasnya.
Selain itu, ada tambahan anggaran Rp 197 juta dari usulan DPRD untuk memperkuat pembangunan di titik lain desa tersebut.
“Tahun ini akan diselesaikan sampai tuntas, dari pintu masuk desa sampai Pemandian Sumber Tetek,” ujarnya.
Warga pun berharap jalan baru ini bisa menjadi awal kemajuan desa, agar mobilitas dan ekonomi kembali lancar.(Wan/Adi)
No comments yet.