Jalan Rusak Akibat Overload Muatan, BMW Bersama LSM Demo Ruas Jalan Winongan – Lumbang

Pasuruan | Jurnalpagi.id – Sejumlah warga Desa Sumberejo, kecamatan Winongan, bersama beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menggelar aksi demonstrasi di ruas jalan Kabupaten penghubung kecamatan Winongan – Lumbang, tepatnya di depan tempat wisata Banyu Biru, Senin, (3/2).

Dalam aksinya, warga menuntut perbaikan jalan yang rusak parah akibat lalu lintas dumtruk bermuatan berat dengan tonase kurang lebih 30 ton milik perusahaan tambang dan stone cruiser ataunpemecah batu. Selain menuntut perbaikan jalan, warga juga meminta kompensasi atas dampak negatif yang mereka rasakan.

Saat warga dan LSM menyampaikan aspirasinya, tiba-tiba datang beberapa orang yang tidak terima dengan apa yang disuarakan oleh warga dan LSM. Bahkan sempat terjadi ketegangan dan hamoir terjadi kericuhan.
Beruntung petugas kepolisian dapat menghalau hingga tidak terjadi bentrokan dan pendemo diarahkan untuk melakukwn audensi ke Dinas terkait.

Koordinator Barisan Masyarakat Winongan (BMW), Danang Puji Marta, mengatakan, seharusnya pemerintah daerah dan perusahaan tambang untuk lebih memperhatikan jalan yang rusak parah.

Ia juga meminta perusahaan tambang untuk bertanggung jawab dan segera memperbaikinya kerusakan jalan akibat kelebihan tonase kendaraan perusahaan. Terlebih musim hujan, berdampak terjadinya banjir dan tanah longsor.

“Oleh sebab itu, kami perwakilan warga meminta jalan rusak yang setiap hari kami lalui untuk segera diperbaiki dan meminta hak kami mendapatkan kompensasi atas kerugian yang kami alami,”ujar Danang yang juga menilai kendaraan yang melintas harusnya sesuai kelas jalannya.

Terpisah, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (Pusaka), Lujeng Sudarto, menegaskan atas kejadian ini. Dirinya meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk melakukan moratorium pertambangan yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Pentingnya Moratorium, lanjut Lujeng Sudarto, agar ada ketertiban dan kejelasan mana tambang legal dan mana tambang ilegal biar tidak liar dan tidak merusak lingkungan.

“Karena salahnya tata kelola lingkungan sehingha munculah tambang- tambang seperti di wilayah Kecamatan Winongan, dimana daerah sekitarnya merupakan bagian tangkapan resapan air”, tegas Lujeng.

Dengan banyaknya tambang berdampak pada kerusakan insfratruktur jalan. Dimana ada perusahaan tambang disuatu wilayah Desa yang masyarakatnya sejahtera. Hal ini kita nilai tidak ada dan rumah nya biasa-biasa saja,” tutupnya.

Sementara, Imam Rusdian, Ketua Cakra Berdaulat juga mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan agar membangun jembatan timbang yang berada di pintu masuk area kawasan pertambangan dan Stone Cruiser.”Hal ini tersebut dilakukan agar tidak ada manipulasi dalam tonase muatan,”singkatnya.

Meski belum ada tanggapan dari perusahaan, baik tambang maupun stone cruiser. Namun Dinas Marga Dan Bina Konstruksi (DBMBK) kabupaten Pasuruan melalui Plt Kepala DBMBK Cahyo Fajar, menyampaikan bahwa permasalahan kerusakan infrastruktur jalan akan disampaikan ke Sekretaris daerah dan Pj Bupati Pasuruan.

“Kami sadankan agar warga dengan di dampingi rekan-rekan NGO membuat surat untuk audensi biar segera mendapat solusi demi kemajuan Kabupaten Pasuruan,”singkatnya. (wan/ Adi)