Pasuruan | jurnalpagi.id – Calon Bupati (Cabup) Pasuruan KH Mujib Imron menyebut, cara terbaik mengatasi dampak Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) yang masih rendah adalah pemberdayaan perempuan.
Hal itu disampaikan Gus Mujib, sapaan akrab Cabup Pasuruan dalam debat perdana Pilkada Pasuruan yang digelar di Surabaya, Kamis (17/10/2024) malam.
Sebelumnya, panelis menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) yang diukur dari ketentraman, kemandirian, kebahagiaan Pasuruan masih rendah dibanding daerah lainnya.
Dampak rendahnya IPK adalah terjadinya kasus menonjol di Pasuruan dan itu berpengaruh erhadap kriminalitas, KDRT, kekerasan anak dan perempuan.
Sekadar informasi, IPK Pasuruan mengalami kenaikan dari 55,21 di tahun 2022 naik menjadi 61,43 persen di tahun 2023. Tapi masih dibawah kabupaten atau kota lainnya.
Menanggapi hal itu, Gus Mujib mengatakan tidak kalah pentingnya pemberdayaan perempuan. Karena perempuan inilah yang memegang kartu.
“Keterlibatan perempuan dalam pembangunan ini juga penting. Apalagi, perempuan juga menjadi tiang agama, kalau perempuan kuat dalam beberapa hal,” katanya.
Jika perempuan itu kuat didalam keimanan, ketaqwaan, dan keilmuan yang mumpuni, mereka bisa menjadi ibu yang menjadikan anaknya anak yang berakhlak, anak yang taat pada agamanya.
Didalam misi yang diusung pasangan MUDAH juga ditekankan tentang religius. Pemerintahan kedepan harus religius birokrasinya untuk menciptakan kebijakan yang baik.
“Cara yang efektif lainnya untuk menekan dampak IPK rendah adalah mewujudkan keluarga maslahah. Karena inilah yang bisa menekan dampak IPK,” terangnya.
Selain, kata Gus Mujib, di satu sisi bersama Ning Wardah juga akan terus bagaimana meningkatkan IPK dengan menyelesaikan beragam persoalan agar mendapatkan solusinya.
“Kami juga akan meminta para guru sebagai pendidik baik di lembaga formal ataupun non formal untuk bisa menanamkan karakter kepada generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
Generasi penerus, kata dia, harus dibentuk sebagai generasi yang memiliki karakter, punya adab, punya unggah-ungguh, dan etika. Orang tua juga punya peran untuk memberi contoh.(wan/adi)
No comments yet.