TERKINI

Dampak TPA Pasir Sembung, Warga Terdekat Alami Gatal-gatal

Mar 29 20221.092 Dilihat

Cianjur, JurnalPagi.id – Lingukungan tempat tinggal yang sehat, bebas polusi, kualitas udara senantiasa terjaga merupakan keinginan setiap orang.

Namun, sepertinya harapan itu tidak aka terwujud bagi masyarakat Desa Sirna Galih kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur. Pasalnya tempat pembuangan sampah akhir (TPA) berada di dekat pemukiman penduduk.

Salah satu tokoh masyarakat (tomas) setempat yang tidak ingin disebut identitasnya mengatakan mimpi jika masyarakat Cianjur sehat kalau Tempat pembuangan sampah akhir  TPA berada di dekat permukiman masyarakat.

“bagiamana masyarakat dapat hidup sehat, jika TPA nya saja lokasinya sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Mungkin hanya dalam mimpi,”katanya.

Demikian juga menurut ridwan warga bumi mas, sebenarnya pemerintah Kabupaten  Cianjur memiliki lahan kosong. “Jadi jika serius bisa membangun TPA baru yang jauh dari permukiman warga.,”ujar Ridwan.

Agung selalu ketua Rt 02 kampung kandang sapi desa sirnagalih kecamatan cilaku Cianjur  mengungkapkan warga btn cibodas dan kampung ciranji kena dampak dari TPA pasir Sembung ini. “Mereka mengalami penyakit gatal gatal selain itu banyak lalat serta bau busuk yang sangat menyengat, sebaiknya pemerintah Kabupaten Cianjur segera memindahkan TPA pasir Sembung ini. Supaya jauh dari permukiman warga “ungkapnya

Menurut Ani warga sirnagalih, permasalahan ini pernah mau saya bicarakan dengan Kasi TPA. Namun yang bersangkutan tidak ada di kantor nya. Karena kalau di biarkan terus mengenai sampah ini akan semakin parah.

“Bayangkan saja sampah yang masuk ke TPA ini setiap harinya yang datang kurang lebih dua ribu kubik perhari dan setia sampah yang datang harus bayar Rp. 20 ribu perkubik,”tutur ani.

Hal serupa juga dikeluhkan Sony salah seorang mahasiswa. Dia mengatakan tempat pembuangan sampah di beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur ini menjadi sorotan publik, terutama bagi warga yang berdomisili tempat tersebut. Masyarakat sekitar menjadi korban dari kegiatan pengelolaan sampah yang di anggap tidak efektif.

Baca juga :  Pasca Disumpah di PT Surabaya, Tujuh Advokat PBH ABI Menyatakan Siap Jadi Penegak Hukum Profesional

“Sehingga masyarakat merasa terganggu dan merasa di rugi kan. Sudah berpuluh puluh tahun lamanya masyarakat sekitar hidup di tengah tengah aroma bau busuk sampah yang menyengat,”pungkasnya. (ujk)

Share to

Related News

Sisa Penggunaan Anggaran Pilkada. PUSAKA...

by Mar 27 2025

Pasuruan | Jurnalpagi.id – Selain disoal oleh Komisi I DPRD kabupaten Pasuruan, sisa penggunaa...

Jelang Lebaran HR Club Pasuruan Berbagi ...

by Mar 25 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Organisasi yang anggotanya berisikan HRD perusahaan atau HRD Club d...

Owner Cesa Little Garden Gelar Tasyakura...

by Mar 24 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Pengusaha muda asal Pasuruan Decky Triyoga yang sukses mengembangka...

BPJS Kesehatan Pasuruan Pastikan Akses L...

by Mar 21 2025

Pasuruan | Jurnalpagi.id – BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa...

4000 Jiwa Lebih, Warga Kota/Kab Pasuruan...

by Mar 20 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat angka ...

Agenda Rutin Tahunan, INACO Berbagi Kepa...

by Mar 20 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Bersama masyarakat sekitar perusahaan dan stakeholder terkait, PT N...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top