TERKINI

Saatnya Perempuan Ikut Andil Dalam Politik Indonesia

Apr 01 2022725 Dilihat

Permasalahannya bukan Soal Perempuan. Politisi saat ini masih kurang Memperjuangkan Para Perempuan secara Umum dan Perekrutan Para Perempuan Sebagai Kader Partai atau melek Politik tidak terlalu bagus Kaderisasinya.

Satu Jari Indonesia (SJI) mendorong atau mendukung lebih banyak perempuan menduduki posisi publik penting di ranah politik. Sehingga lebih mudah memperjuangkan kebijakan yang Pro Terhadap Para Perempuan.

Aktifis Sosial Yang kini menjadi Pengurus SJI (Satu Jari Indonesia) kota Surabaya yaitu SUHARNANIK atau Biasa dipanggil Yuk SRI LUMPUR istri Dari Cak Agus Lumpur mengatakan SJI Ingin membangun Keterwakilan Perempuan yang sudah digariskan oleh undang – undang yang bisa menempatkan perempuan pada posisi Publik.

Kita Dorong Pemerintah membuat kebijakan – kebijakan Publik yang membuat perempuan nyaman bisa menjalankan peran dosmetiknya dengan baik tetapi tetap memiliki ruang untuk membangun di ruang publik “Ujar Suharnanik Dari Satu Jari Indonesia (SJI) yang kini menjadi pengurus DPD Kota Surabaya. Satu Jari Indonesia.

Aktifis Sosial Suharnanik mengatakan bahwa masih perlu upaya serius untuk meningkatkan kompetensi dan integritas perempuan yang ingin terjun ke dunia politik. Antara lain lewat Pelatihan Kepempimpinan dan Bisa melalui lewat Satu Jari Indonesia (SJI).

Perempuan Bukan hanya Bertugas Di Kasur dan Dapur tapi saatnya kini Perempuan Terjun Ke Politik dan Melek Politik untuk Memperjuangkan Hak Hak Para Perempuan…(A/P)

Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik.”…

Baca juga :  Pertama Kalinya Gubernur Jatim Khofifah Selenggarakan Mudik Gratis Dari Jakarta Ke Jatim

“Orang buta politik begitu bodoh, sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya seraya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, dan rusaknya perusahaan nasional serta multinasional yang menguras kekayaan negeri.”
Begitu sindir Bertolt Brecht, seorang penyair Jerman yang hidup di abad ke-19 (1898-1956). (Op)

Share to

Related News

Sidak Jalan Rusak, Komisi III Nilai Truk...

by Feb 10 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Inspeksi mendadak atau sidak kembali dilakukan oleh Komisi III DPRD...

Segenap Pimpinan & Anggota DPRD Kab...

by Feb 09 2025

Segenap Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional. “...

Layanan Pesan Singkat Whatsapp, Inovasi ...

by Feb 05 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Bagian Pengadaan Barang Jasa (BPBJ) Setda Kabupaten Pasuruan membua...

DKPP Tegur Penyedia JUT dan Wajib Benahi...

by Feb 04 2025

Pasuruan | Jurnalpagi.id – Tidak lazimnya beberapa kegiatan fisik jalan usaha tani (JUT pada D...

Wakil Bupati Terpilih “Kak Shobih&...

by Feb 01 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Kepengurusan baru Kwarcab Pramuka Kabupaten Pasuruan periode 2024-2...

Peringati Hari Desa, Pemdes Randupitu Pe...

by Feb 01 2025

Pasuruan | jurnalpagi.id – Langkah nyata dalam peringatan Hari Desa tahun 2025 ini telah dibuk...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top