TERKINI

Akademisi Uncen Curiga Aktivis HAM di Papua Dendam Terhadap Aparat Keamanan

Apr 16 2022528 Dilihat

JAKARTA I Jurnalpagi.id –  Akademisi Universitas Cenderawasih Jayapura Marinus Yaung menilai para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua sangat diskriminatif.

Menurutnya para pegiat HAM di Papua hanya berbicara ketika warga lokal yang menjadi korban kekerasan atau pembunuhan.

“Ketika warga non-lokal atau pendatang menjadi korban, mereka diam seribu bahasa dan tidak berbicara seakan mereka buta,” ucapnya Marinus Yaung dihubungi  oleh wartawan JurnalPagi.id di Jayapura, Sabtu (16/4/2022)

Contoh kecil diutarakan Marinus, yakni ketika tenaga kesehatan, guru, dan tukang ojek bahkan fasilitas penunjang masyakakat menjadi korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tidak terdengar suara para aktivis HAM di Papua.

“Ketika ada hak hidup seseorang dirampas, seharusnya pegiat HAM beridiri di depan, berbicara dan mengutuk aksi itu, tetapi nyatanya apa? Diam dan tidak berkomentar,” tegasnya.

Padahal setiap warga negara yang hidup di Papua memiliki hak sama, bukan hanya warga lokal saja.

“Jangan banding-bandingkan dia orang Papua atau tidak, intinya setiap warga negara yang hidup di Papua memiliki hak yang sama,” tegasnya.

Marinus menduga para aktivis HAM yang diskriminatif ini memiliki dendam tersendiri terhadap aparat keamanan dan negara sehingga setiap tindakan mereka sangat subjektif.

Akademi dari Uncen Marinus Yaung menilai para aktivis HAM di Papua tidak objektif dan diskriminatif karena punya dendam terhadap aparat keamanan.

“Ingat bahwa apa pun profesi kita termasuk pembela HAM, kalau sudah ada dendam, maka kita tidak bisa objektif dalam melihat persoalan dan ini menjadi persoalan di Papua,” bebernya.

Beberapa bulan lalu, tenaga kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang di Papua menjadi korban pembunuhan dan kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

Baca juga :  Viral Video Seorang Pemuda Hina Anies, Brigade 08 Jatim Beri Peringatan Keras

Para aktivis HAM di Papua tidak berkomentar, padahal para nakses tersebut bekerja demi memberikan pelayanan kesehatan kepada para warga lokal

(jpm)

Share to

Related News

Jelang Musda, Kursi Panas DPD Golkar Pas...

by Okt 21 2025

Tongkat komando pimpinan DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan akhirnya berganti. Kursi yang semula d...

Proyek Rehabilitasi Bendung Irigasi Sela...

by Okt 19 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Pengerjaan proyek rehabilitasi Bendung Irigasi Selang di Desa Wonosar...

DPRD dan Pemkab Pasuruan Bahas 32 Usulan...

by Okt 16 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Pasuruan. DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan saat ini te...

Pemuda Tani Jatim Study Ke Malaysia Pela...

by Okt 16 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Ketua DPD Pemuda Tani Jawa Timur, Ghufron Ahmad Yani, melakukan studi...

Polemik Rencana Pembangunan Kawasan Real...

by Okt 13 2025

Pasuruan jurnalpagi.id – Polemik rencana pembangunan kawasan real estate di lereng Gunung Arju...

Euforianya Super League Bupati Cup 2025 ...

by Okt 13 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Cerita kemenangan dan semangat sportivitas dalam ajang sepak bola Bup...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top