TERKINI

Dinilai Lambat dalam Penanganan Virus Hewan, Mahasiswa Kokop Datangi Kantor DPRD Bangkalan

Jul 13 2022444 Dilihat

Bangkalan | JurnalPagi.id – Dokumentasi saat penandatanganan kesepakatan tuntutan yang dibawa oleh Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK), ketua PMK Rajib, yang disetujui oleh pihak komisi B DPRD Kabupaten Bangkalan, Dedy, H. Jim Hur, Abdul Manaf, (Sumber Foto : Zubair).

Bangkalan – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan guna melakukan audiensi serta mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) Selasa, (12/7/2022).

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Kesehatan Hewan, Tim Satgas Penanganan PMK, Keterwakilan Polres Satuan Praja, Tim Komisi Informasi, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan beserta jajaran Komisi B lainnya.

Menurut M. Rajib, Ketau PMK menyampaikan bahwa dalam audiensi ini tidak lepas karena dilatarbelakangi wabah yang menerpa hewan di Kabupaten Bangkalan khususnya. Menurutnya, penyakit ini sangat berdampak terhadap perekonomian di Bangkalan, terutama di kecamatan Kokop yang notabenenya manyoritas adalah peternak sapi.

“Dengan adanya virus penyakit sapi yang berdampak terhadap perekonomian di Bangakalan harusnya sedang menyusut, apalagi di Kecamatan Kokop yang menjadi sumber prekonomian adalah sapi,” kata rajib, dalam audiensi itu, Selasa, (12/7/2022).

Tak hanya itu, Rajib sapaan karibnya menyebutkan, atas terjadinya virus tersebut mahasiswa Kokop sangat mengeluhkan lantaran penanganan oleh pihak PMK yang terbilang lambat dari dinas terkait karena kurangnya pengawasan ( controling ) dari pihak DPRD Bangkalan.

“Padahal kalau kita lihat peta penyebaran virus ini di Bangkalan, hasil survei kami bermula di Tanjung Bumi, karena lokasi tersebut menjadi gerbang impor dan ekspor sapi yang diolah dari Kabupaten Bangkalan, maka seharusnya yang mendapatkan penanganan pertama adalah daerah terdekat, Kokop, sepuluh dan geger,” tutur pria asal Kokop itu.

Menanggapi hal itu, komisi B DPRD Kabupaten Bangkalan, Dedy Yusuf merasa keluh kesah dari apa yang sampaikan oleh mahasiswa kokop (PMK). Menurutnya, dari pihak DPR pusat maupun kabupaten sudah ada pembahasan terkait kompensasi bagi para peternak terdampak PMK, namun harus ada prosedure – prosedure tertentu yang perlu ditaati.

Baca juga :  Kepulan Asap Warnai Aksi Mahasiswa Unhas Tolak 3 Periode

“Terkait dana kompensasi ini dari pihak pemerintah pusat sudah ada pembahasan, di Bangkalan pun sama ada pembahasan, seperti yang di upayakan di lampung itu, hanya saja meskipun kita menganggarkan harus melewati persetujuan – persetujuan dari pihak – pihak terkait tidak bisa langsung ambil keputusan,” ungkapnya.

“Dan terkait penanganan virus PMK, kami sudah mengintruksikan kepada dinas peternakan untuk secepatnya melakukan vaksinasi, malah Kokop di jadikan prioritas, hanya saja di Bangkalan masih keterbatasan anggaran dan penyediaan vaksin yang terbatas,” tambah Dedy politisi muda asal Kokop itu.

Sebagai tambahan, pada saat audiensi itu mahasiswa Kokop membawa tuntutan ke pihak DPRD Bangkalan sebagai berikut ;

1.DPRD Bangkalan harus meningkatkan fungsi pengawasan (Controling) terhadap kemitraan terutama Dinas Pertenakan terkait penanganan penyakit PMK.

  1. DPRD Bangkalan harus mengalokasikan dana untuk membantu perekonomian para peternak terdampak PMK di Bangkalan.
  2. DPRD Bangkalan harus memberikan regulasi yang jelas lagi transparan serta melibatkan semua elemen agar bantuan pemerintah tersebut tepat sasaran.
  3. DPRD Bangkalan harus mendorong stabilitas harga sapi.
  4. DPRD Bangkalah harus mendorong percepatan vaksinasi secara menyeluruh di kecamatan Kokop.
  5. DPRD Bangkalan harus melakukan koordinasi dengan dinas kemitraan (dalam hal ini Dinas Peternakan) untuk melaksanakan sosialisasi secara massif terhadap masyrakat terkait pencegahan dan penanganan PMK.
  6. DPRD Bangkalan harus mendorong Dinas Peternakan untuk memberikan pembinaan peternakan demi terciptanya aktivitas peternakan yang produktif dan profit.
  7. Jika tuntutan kami tidak diindahkan selama 7×24 jam maka kami akan datang kembali dengan konten yang berbeda.

Virus Hewan, Mahasiswa Kokop, PMK, DPRD Bangkalan, Audensi, PMK Tuntut DPDRD, Berdampak Perekonomian, Masyarakat Resah

Share to

Related News

Tinjau Saluran Bundaran Apollo, Ketua DP...

by Nov 05 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Samsul Hidayat, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan meninjau kondisi salura...

Meriahkan Hari Santri Dan HUT Ke-7, Ratu...

by Nov 01 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Dalam semarak peringatan Hari Santri Nasional 2025 dan Hari Ulang Tah...

Kencana Group Konsisten Tanam 1.000 Poho...

by Nov 01 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Komitmen terhadap kelestarian lingkungan kembali ditunjukkan oleh PT ...

Dudukan Tiang PJU Berongga, Disinyalir M...

by Okt 31 2025

Sidoarjo jurnalpagi.id. – Penambahan pemasangan PJU di beberapa titik strategis di 4 eks kawed...

Direktur PP Dalwa Berikan Klarifikasi Ad...

by Okt 31 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Setelah insiden terjatuhnya belasan santri di Popes Dalwa III, kecama...

Cegah Sejak Dini, BNNK Pasuruan dan Polr...

by Okt 29 2025

Pasuruan Jurnalpagi.id – Upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba terus digencarka...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top