Jakarta. JurnalPagi.id – Jokowi tidak ingin menteri-menterinya menimbulkan polemik terkait perpanjangan masa jabatan. Bahkan kini semakin hangat di masyarakat. Ia ingin seluruh Kabinet Indonesia Maju fokus bekerja.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan masa jabatan,” kata Jokowi, dikutip Jurnalpagi.id dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 14 April 2022.
Menanggapi hal tersebut, Pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra melihat persoalan dari perspektif yang berbeda.
Dia mengatakan bahwa semua pemimpin atau politikus selalu dihadapkan dengan sesuatu yang disebut ‘dilema’, dan terkadang keputusan yang mereka ambil melawan hati nuraninya sendiri.
“Barangkali kita semua paham ya pemimpin dan politisi kan selalu berhadapan dengan dilema, kadang-kadang mengambil keputusan yang melawan kesadaran hati nuraninya sendiri,” ujar Yusril Ihza Mahendra, dikutip wartawan jurnalpagi.id Kamis 14 April 2022.
“Bapak saya dulu pernah bilang sama saya katanya ‘kamu mau masuk politik ini? ibarat ikan masuk dalam bubu’ Ya, masuknya Gampang keluarnya susah,” ucapnya menambahkan.
Yusril Ihza Mahendra, yang juga merupakan ketua umum Partai Bulan Bintang menyatakan, dilema-dilema tersebut bisa terjadi pada setiap pemimpin maupun politikus, termasuk Jokowi.
Oleh karena itu, dia menilai pernyataan Jokowi tersebut tidak bisa begitu saja dipercaya, karena dulu Presiden kedua Indonesia, Soeharto juga seperti itu.
“Saya kira dilema-dilema seperti itu bisa terjadi pada seseorang, saya melihat Pak Harto pun menyampaikan hal yang sama seperti Pak Jokowi, sudah ingin lengser, tidak mau lagi, tapi kemudian saya juga kaget pak Harto bilang mau maju lagi,” kata Yusril Ihza Mahendra.
“Jadi saya sampai ‘Pak Harto bagaimana ini ceritanya?’, dia bilang ‘ini Harmoko’, terus ‘saya ini dikatakan saya masih dibutuhkan’,” ucapnya menambahkan.
Yusril Ihza Mahendra pun mengatakan bahwa Jokowi mungkin mengatakan hal seperti itu, tetapi apa yang ada di dalam batinnya belum tentu seperti itu.
Sebelumnya kepada Yusril, Jokowi mengungkapkan akan patuh terhadap konstitusi.
Kendati demikian, Yusril menyampaikan pernyataan Jokowi tersebut merupakan jawaban formal seorang presiden. Terkait kebenarannya akan patuh konstitusi, Yusril Ihza Mahendra mengatakan hal tersebut hanya diketahui oleh Allah.
“Tapi apakah memang seperti itu juga yang ada pada diri beliau? ya kita manusia ini kan hanya tau yang zhahir, yang batin itu urusannya Allah,” kata Yusril Ihza Mahendra menambahkan. (jpm)
No comments yet.