Pasuruan Jurnalpagi.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pasuruan akhirnya melakukan rehabilitasi ruang kelas SDN Karangjati III Pandaan. Setelah rehabilitasi terakhir pada tahun 2010 atau 15 tahun yang lalu.
Puncaknya, akhir tahun 2024 menjelang berakhirnya proses belajar mengajar selesai ada beberapa bagian plafon ruang kelas yang ambruk. Untungnya, ambruknya plafon ini tidak menimpa para siswa – siswi dan guri yang ada di sekolah saat itu
Dengan kondisi yang mengkhawatirkan tersebut Disdikbud langsung bergerak. Apalagi, tahun ini, Bupati – Wakil Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo – KH Shobih Asrori memberi perhatian lebih untuk sekolah. Terlebih pada bangunam fisik yang mengalami kerusakam.
Mas Rusdi – Gus Shobih rela mengalokasikan anggaran besar khusus untuk perbaikan sekolah – sekolah yang rusak dan kondisinya memang sudah memprihatinkan.
Pantauan di lokasi, Rabu,(21/10) sejumlah pekerja dari CV Mahardika sebagai pelaksana kegiatan mulai menurunkan genteng dan memasang pengaman di 4 ruang yang di rehabilitasi. Meliputi 3 ruang belajar mengajar dan 1 ruang guru dengan nilai Rp.380 juta.
Siti Rahmawati, guru kelas 6 menyampaikan terima kasih kepada Bupati Pasuruan dan Disdikbud yang menjadikan sekolahnya menjadi prioritas perbaikan.
Dijelaskannya, kondisi sekolah tempatnya mengajar memang sudah rusak parah, khususnya kerusakan di atap kelas. Yang itu, membahayakan kegiatan belajar mengajar.
“Memang membahayakan anak – anak, makanya perlu ada perbaikan. Allhamdulillah terealisasikan tahun ini, terima kasih sekali pak Bupati dan dinas,” jelasnya.
Dia mengaku, dengan perbaikan ruang kelas ini, membuat siswa dan guru sedikit lebih tenang karena tidak terbayang – bayang ancaman atap ambruk sewaktu – waktu.
“Yang diperbaiki ada empat ruangan, yakni ruang kelas 4, 5 dan 6. Satunya lagi ruang guru. Karena empat ruangan itu yang kondisinya memang rusak parah,” urainya.
Rahma, sapaan akrabnya mengaku langsung sumringah saat mendengar kabar bahwa sekolahnya akan diperbaiki. Semakin gembira saat tahu ruang kelas mulai dibongkar.
“Untuk sementara, jam belajar siswa dibagi. Ada yang masuk pagi, dan ada yang siang. Intinya, kami atur agar tidak mengganggu kegiatan siswa,” pungkasnya (wan).
No comments yet.