Pasuruan Jurnalpagi.id – Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra (YEKA) bersama PT Tirta Investama meluncurkan Program Konservasi Air 2025 di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Kamis (25/9).
Program ini mencakup penanaman 2.000 pohon serta pembangunan 500 rorak dan 5 sumur resapan sebagai langkah konkret menjaga daerah resapan air dan konservasi hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
Dihadiri sekitar 40 peserta dari berbagai unsur, di antaranya Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, DLH Kabupaten Pasuruan, CDK Lumajang, Muspika Kecamatan Lumbang, pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta komunitas lokal. Forum diskusi multipihak (FGD) menjadi agenda utama guna menyamakan persepsi dan membangun komitmen bersama.
Program ini dirancang berbasis ekosistem dan pemberdayaan masyarakat. Selain penanaman pohon dan pembangunan infrastruktur konservasi air, juga peningkatan kapasitas kelompok tani hutan (KTH) melalui pelatihan dan pendampingan.
SR-CSR Manager PT Tirta Investama Plant Keboncandi, Hari Wicaksono, menyebut program konservasi telah dijalankan sejak 2019.
“Kegiatan konservasi ini merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan, baik melalui penanaman maupun pembangunan rorak dan sumur resapan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Tata Lingkungan DLH Kabupaten Pasuruan, Prela Antiqa Feminia, menilai program ini sejalan dengan konsep Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH) yang memberi manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial.
Hal senada disampaikan Kabid Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekosistem (KSDHE) Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Basunando. Menurutnya, kolaborasi multipihak antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menurunkan angka lahan kritis di Jawa Timur, khususnya Pasuruan.
“Sinergi multi pihak bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini,” pungkasnya.(Wan/Adi)
No comments yet.