Jakarta | JurnalPagi.id – Nama Siti Maemunah, istri Ustaz Yusuf Mansur, pernah disebut turut serta menggaet peserta patungan usaha dan patungan aset yang kini digugat sejumlah investor karena tidak ada kejelasan bentuk serta transparansinya.
Cerita itu pernah diungkap Surati, mantan tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong yang sudah pulang ke kampung halamannya di Desa Pacarrejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogykarta,kepada wartawan Jurnalpagi.id, (15/4/2022).
Surati menceritakan, dirinya mulai menjadi TKW di Hongkong pada 2008. Ia mulai mengenal Yusuf Mansur pada tahun 2014 melalui usaha Paytren yang dirintisnya.
Surati pun lantas mencari tahu dan berkenalan dengan seorang leader Paytren di Aceh. Dia lantat mendaftar hak usaha (HU) Paytren serta membayar Rp1,9 juta. Pada tahun 2014, Yusuf Mansur dan istrinya datang ke Hongkong untuk memberikan ceramah.
Dan di akhir ceramah, Yusuf Mansur mengajak para TKW untuk ikut investasi usaha dengan slogan “membeli kembali Indonesia”.
“Saya ingat betul di acara itu Ustaz Yusuf Mansur mengajak TKW kerja sama dalam investasi tabung tanah. Kami para TKW itu sangat bangga, seneng dan bahagia dengan ucapan beliau bahwa kami punya peran untuk membeli Indonesia. Kata ustaz beliau pengin membangun apartemen, hotel untuk kepentingan jemaah haji dan umrah. Juga membeli pesawat,” katanya dikutip Jurnalpagi.id pada Jumat 15 April 2022.
Mengenai keterlibatan Siti Maemunah istri Yusuf Mansur, ia mengatakan terlibat dalam menggaet investor. Saat itu kata Surati, istri Yusuf Mansur itu membawa handphone dengan nomor Hongkong yang khusus untuk keperluan investasi.
“Nomor ini nomor Hongkong, Hp nya dipegang Siti Maemunah. Kalau ada yang berminat menghubungi Siti Maemunah. Beliau (Siti Maemunah) bilangnya ‘siapa yang sekarang mau bergabung dalam tabung tanah bisa hubungi nomor ini,” katanya.
Beberapa bulan kemudian, Surati menghubungi nomor tersebut. Lantas oleh Siti Maemunah dirinya diberi nomor rekening untuk ditransfer.
“Beberapa bulan setelah itu dengan gaji saya, saya transfer lewat Bank BCA Hongkong pada 26 Oktober 2014. Nomornya 00880080168 atas nama Yusuf Mansur. Nilainya 1.545 dolar Hongkong atau sekitar Rp4,6 juta. Saya ikut nabung tanah dua meter,” kata Surati sembari menunjukkan bukti transfer yang sudah dilaminating.
Namun, seperti dialami para investor lainnya, setelah mentransfer uang itu, kata Surati tidak ada laporan apapun dari tim Yusuf Mansur. Bahkan setelah cukup lama, nomor yang biasa dipakai untuk komunikasi sudah tidak aktif, termasuk nomor Hongkong yang dipegang Siti Maemunah.
(jpm)
No comments yet.