Jakarta | JurnalPagi.id – Massa mahasiswa yang berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jakarta Selatan, mencoba merangsek maju ke arah Istana Kepresidenan RI. Mereka juga meneriakkan yel-yel agar Jokowi mundur sebagai presiden. Laporan wartawan jurnalpagi.id (11/4/2022)
Massa mahasiswa yang berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jakarta Selatan, mencoba merangsek maju ke arah Istana Kepresidenan RI. Mereka juga meneriakkan yel-yel agar Jokowi mundur sebagai presiden.
Berdasarkan laporan jurnalpagi.id yang saat ini saya berada di lokasi, massa mahasiswa membawa spanduk berukuran raksasa yang bertuliskan “Jokowi Mundur”.
“Mundur-mundur Jokowi… mundur Jokowi sekarang juga,” teriak mahasiswa maupun mahasiswi.
Menurut para orator, Jokowi sepatutnya mundur dari jabatan, karena kehidupan rakyat di era pemerintahannya tidak membaik.
“Harga-harga sembako naik, BBM naik, jangan mimpi 3 periode. Dua periode saja sudah begini,” teriak massa.
Sementara menurut aparat kepolisian sudah membuat barikade agar massa mahasiswa tidak bisa merangsek maju ke arah istana.
“Kawat berduri juga sudah dipasang untuk menghalangi laju massa.”
Sebelumnya diberitakan, seorang emak-emak atau ibu berorasi di tengah demonstrasi massa mahasiswa, yang masih berkumpul di kawasan patung kuda, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
Ibu-ibu itu meminta aparat kepolisian membuka jalan bagi mahasiswa yang ingin melakukan long march ke Istana Kepresidenan RI.
“Mahasiswa-mahasiswi ini adalah anak-anak kami, penerus, pengurus rumah ini, Indonesia, ke depan nantinya. Kami ibu-ibu kalian, berjuang mencari nafkah,” kata emak-emak itu.
Ibu itu meminta aparat kepolisian memberikan jalan kepada massa mahasiswa untuk bergerak ke istana.
“Dengan hormat, kepada polisi, untuk menjaga negeri, kawal anak-anak kami bertemu bapak mereka, Joko Widodo.”
Bahkan, emak-emak itu menegaskan, aparat kepolisian jangan mencoba menghalang-halangi langkah mahasiswa.
“Jangan halang-halangi mereka. Kalau menghalangi, maka sama saja mengajak ribut.”
Kata ibu itu, “Lebih baik bapak polisi bersama kami, membasi pengkhianat-pengkhianat bangsa. (jpm)
No comments yet.