Pasuruan | jurnalpagi.id – Beberapa perwakilan warga Dusun Kedamean, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, sebelumnya wadul ke Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Senin (14/10/2024) siang. Perwakilan warga meminta bantuan wakil rakyat untuk menuntaskan persoalan dugaan pencemaran limbah.
Mereka mengeluhkan dugaan pencemaran limbah yang berasal dari perusahaan PT CGL. Tak kurang dsri 80 warga mengadukan dugaan pencemaran limbah yakni dampak pencemaran lingkungan yang diduga B3 yakni Fly Ash yang keluar dari cerobong asap perusahaan.
Yusuf Daniyal, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan mengatakan, hari ini,Senin,(28/10), sidak dan monitoring aktifitas di PT Cargill. Ia mengaku, teman-teman dewan banyak mendapat penjelasan terkait pengolahan limbah di perusahaan.
Bahkan, kata Danil, sapaan akrabnya, rombongan Komisi III juga sempat berkunjung dan melihat langsung IPAL milik Cargill. Ada beberapa temuan menarik misalnya bau, sisa pengolahan limbah dan sebagainya.
“Nanti akan kami teliti menggunakan alat standar dengan sumber daya yang ada agar permasalahan ini ada solusinya. Sehingga, kepentingan masyarakat di Pasuruan tidak terganggu, dan perusahaan tetap bisa beroperasi,” katanya.
Pasuruan memang butuh investasi, butuh investor,kata Danil. Tapi, investasi yang tidak mencemari lingkungan dan membuat masyarakat tidak nyaman. Maka, dewan sebagai kepanjangan tangan masyarakat harus mencarikan jalan keluar.
Sebelumnya, warga mengeluhkan suara bising, bau yang muncul. Dan sesuai laporan warga, bau yang muncul itu bukan hanya bau jagung, tapi juga limbah dan termasuk air yang diduga tercemar.
Dia mengaku, kedatangannya ini bukan untuk berdebat tapi mencari solusi. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil pihak perusahaan ke kantor dewan, bersama dinas terkait dan warga.
“DPRD siap mendampingi dan mengurai benang kusut persoalan ini. Saya mengajak semua pihak untuk menyelesaikan persoalan ini bersama-sama agar tidak ada yang dirugikan,” terangnya.
Bahkan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan sudah menindaklanjuti laporan masyarakat ini. Aduan itu langsung ditindaklanjuti dengan klarifikasi lapangan ke masyarakat, desa dan perusahaan.
Khusnul Khotimah, perwakilan DLH yang menangani pengaduan mengatakan, pihaknya juga menerjunkan alat untuk melakukan pengujian kualitas udara akhir pekan kemarin. Ia menyebut, alat itu dipasang di titik terdekat perusahaan dengan rumah masyarakat.
“Alat kami sudah pasang disana selama 24 jam. Saat ini, kami masih menunggu karena sample itu masih dalam proses pengujian di laboratorium. Yang diukur adalah kebisingan dan debu,” urainya.
Gilang, perwakilan PT Cargill mengaku menyambut baik upaya yang dilakukan Komisi III hari ini. Dia mengatakan, pihaknya, siap terbuka menanggapi laporan atau aduan. Ia mengaku, Cargill akan kooperatif, dan terbuka dengan hal apapun yang dibutuhkan.
“Prinsipnya, ada beberapa OPD yang sudah melakukan investigasi terkait aduan warga, seperti DLH terkait pencemaran dan DPMPTSP terkait perizinan. Kami ikuti alurnya saja, dan kami hormati prosesnya. Yang jelas kami lengkap semua,” ucapnya.(wan/adi)
No comments yet.