Jakarta | JurnalPagi.id – Klaim punya big data tapi tak mau dibuka, Fahri Hamzah: Mungkin Luhut cuma basa-basi jadi basi
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai Big Data terkait penundaan pemilu 2024 yang di klaim oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tidak jelas.
Fahri mengatakan big data yang di klaim Luhut bisa saja sebatas omongan untuk memperkuat ketika beragumen.
“Kemungkinan Big data itu tidak ada, Pak Luhut menyampaikan itu mungkin sebatas basa-basi atau bercanda,” ujar Mantan Wakil DPR RI periode 2014-2019 Sabtu, 16 April 2022.
Mantan politisi itu menyayangkan dan mengaku prihatin karena big data yang dilontarkan oleh Menko Marves menjadi pembahasan liat dan tentunya menjadi preseden buruk bagi kabinet Presiden Jokowi.
“Secara keseluruhan (big data) itu telah menjadi bagian dari ketidakseriusan kabinet di dalam bekerja menuntaskan sisa jabatan kabinet ini,” kata Fahri.
Lebih lanjut, Fahri menyarankan Presiden Jokowi untuk lebih memperkuat konsolidasi agar Kabinet Indonesia Maju lebih kokoh dan dapat menjalankan visi misi Presiden dengan baik.
“Big Data Luhut sudah membuat gaduh. Tidak ada cara lain kecuali Pak Jokowi memperbaiki konsolidasi kabinet,” lanjutnya.
Selain itu, Fahri meminta Presiden untuk mengevaluasi para menterinya. Hal ini perlu dilakukan guna memperbaiki kinerjanya yang tersisa 2,5 tahun.
“Supaya fokus kerja dengan jadwal mandat yang sudah ada,” kata Fahri.
Seperti diketahui, Luhut sempat mengeklaim memiliki big data yang menyebut 110 juta pengguna media sosial menginginkan Pemilu 2024 ditunda.
(jpm)
No comments yet.