Gresik jurnalpagi.id – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Tani Indonesia Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian. Kali ini, DPD Pemuda Tani Jatim yang dipimpin langsung oleh Ketua Ghufron Ahmad Yani,SHI atau akrab disapa Gus Yani, diikuti Jajaran Pengurus DPC Pemuda Tani Gresik menggelar rapat koordinasi strategis dengan PT. Benih Citra Asia di salah satu rumah makan di Desa Lasem – Gresik.
Pertemuan tersebut membahas inisiatif pengembangan pembangunan cluster ekonomi inklusif berbasis pertanian, dengan fokus utama pada kerjasama pembenihan untuk mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur.
“Ketahanan pangan tidak cukup hanya dibangun dari sisi produksi, tapi juga melalui penguatan kolaborasi antara petani muda, pelaku industri, dan komunitas lokal dalam satu ekosistem yang terintegrasi,” ujar Gus Yani dalam arahannya.
PT. Benih Citra Asia menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. Dalam diskusi, mereka menyampaikan kesiapan untuk menyediakan benih unggul, pendampingan teknis, hingga membuka akses pasar bagi petani muda yang tergabung dalam jaringan Pemuda Tani Jawa Timur.
Gus Yani menambahkan Kerjasama ini sekaligus mendorong anak-anak muda untuk tetap optimis bahwa sektor pertanian adalah sumber kehidupan dan kesejahteraan.
Bahkan DPD Pemuda Tani Jawa Timur telah lebih dulu melakukan kerja sama penanaman benih jagung di Gresik, dengan hasil yang sangat menggembirakan
“Kami telah tanam 11 hektar dan mendapatkan Rp.47 juta bersih per hektare setelah dipotong biaya produksi dalam satu musim Ini bukti konkret sebagai percontohan dan saya berharap ini bisa dicopy paste oleh teman-teman DPC Pemuda Tani se-Jawa Timur,” tegasnya.
Sebagai kelanjutan dari program tersebut, Gus Yani mengumumkan bahwa penanaman jagung tahap selanjutnya akan dilakukan pada hari Senin, 23 Juni 2025. Langkah ini menjadi penegasan bahwa gerakan Pemuda Tani bukan sekadar wacana, tetapi aksi nyata untuk mendorong kemandirian pangan berbasis potensi lokal dan kekuatan pemuda.
Melalui skema cluster ekonomi inklusif ini, diharapkan akan lahir model pemberdayaan petani milenial yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, tapi juga penguatan kelembagaan, inovasi, dan keberlanjutan.
Program ini direncanakan dimulai dengan proyek percontohan di beberapa titik prioritas di wilayah Jawa Timur termasuk Gresik.(Wan/adi)
No comments yet.