Jurnalpagi.id – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menyoroti video Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Hidayat Nur Wahid berterima kasih kepada SBY yang telah menaati konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya 2 periode.
“Terimakasih Pak Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY atas keteladanan dan kenegarawanan yang Bapak wariskan, konsisten dengan taati konstitusi, kepresidenan 2 periode tidak diperpanjang lagi,” kata Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter resminya pada Kamis, 31 Maret 2022.
“Dan terbukti Bapak pun husnul khatimah, dan regenerasi kepemimpinan nasional bisa terus berlanjut dan bertambah,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Hidayat Nur Wahid membagikan cuitan yang berisi video Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY jabatan tiga periode.
Dalam pernyataannya, SBY menolak tiga periode dengan beberapa alasan. Salah satunya, ia berpendapat bahwa pemimpin yang terlalu lama berkuasa biasanya tidak baik.
Berikut ini pernyataan SBY, seperti dikutip jurnalpagi.id dari video yang diunggah akun twitter punya pada Rabu, 30 Maret 2022:
Andai kata saya ini bisa maju lagi untuk yang ketiga kalinya dan tidak dilarang oleh konstitusi dan undang-undang berlaku, saya pun nyatakan tidak akan maju lagi.
Saya sudah berbicara dari hati ke hati dengan istri dan anak-anak saya. Semua sepakat bahwa 10 tahun bisa memimpin negeri ini sudah merupakan kesyukuran yang luar biasa kepada Allah SWT, juga terima kasih kepada rakyat. Sehingga sekali lagi, ini peluang yang luar biasa yang saya dapatkan.
Dan saya punya pendapat causa, pemimpin yang terlalu lama berkuasa, itu biasanya tidak baik. Saya membaca banyak sekali pengalaman pemimpin pemimpin-pemimpin di dunia. Pemimpin yang berkuasa begitu lamanya, 20 tahun lebih, biasanya, tentu tidak semua, itu cenderung untuk menyalahgaunakan kekuasaannya. Sebagian mereka akhirnya menjadi tiran, menjadi diktator. Dan tentu tidak baik kekuasaan digunakan sewenang-wenang, demokrasi akan mati, dan hak rakyat akan dikebiri.
Yang lain, kalau memimpin terlalu lama, itu bisanya juga kehilangan inisiatif, tidak memiliki pemikiran yang seger karena jenuh dan dianggap tugas rutin semata.
Dan jangan lupa, rakyat juga bisa bosan, kalau pemimpinnya tidak ganti-ganti dan berkuasa dalam waktu yang lama. Itu pengalaman yang saya dapatkan dari apa yang terjadi di dunia.(jpm)
No comments yet.