Jakarta | Jurnalpagi.id – Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menanggapi ucapan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut Indonesia harus bersyukur dipimpin Jokowi.
Rocky Gerung menyebut ucapan tersebut sebagai bukti kegagalan Luhut sebagai penasihat utama Jokowi.
Rocky Gerung bahkan menilai pernyataan yang menyebut Indonesia harus bersyukur dipimpin Jokowi membuktikan bahwa Luhut gagal membujuk publik untuk percaya pada presidennya sendiri.
“Saya bisa merasakan kegundahan hati Pak Luhut karena beliau sebagai penasihat utama Jokowi gagal membujuk publik untuk percaya pada presiden,” kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip jurnalpagi.id dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 2 April 2022.
Rocky Gerung berpendapat bahwa pernyataan Luhut yang meminta publik memberikan kesempatan agar Jokowi memperoleh apresiasi sesungguhnya merupakan hal yang wajar.
Akan tetapi, mantan pengajar Universitas Indonesia (UI) itu menegaskan bahwa apresiasi tersebut harus benar-benar bersumber dari hati nurani rakyat Indonesia.
“Kalau Luhut bilang ‘Ya kasih kesempatan presiden untuk diapresiasi’, boleh. Tapi apresiasi itu mesti datang dari nurani jujur rakyat Indonesia. Gak bisa apresiasi itu didasarkan pada big data, itu konyolnya Pak Luhut kan?,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa publik akan mengapresiasi Jokowi dengan sepenuh hati apabila ayah dari Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep itu sungguh-sungguh melindungi masyarakat berdasarkan konstitusi.
“Jadi semua orang menganggap bahwa kalau kita bikin perbandingan ‘Apa sebetulnya yang bisa diberikan pada Pak Jokowi?’, tentu orang masih bersiap untuk menghormati beliau, kalau beliau sungguh-sungguh menyadari kedudukan dia sebagai kepala negara yang melindungi masyarakat dengan konstitusi,” katanya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut bahwa kontemplasi Luhut sangat berbeda dengan kontemplasi publik secara umum terkait tingkat kepercayaan terhadap Jokowi.
Dia juga menilai bahwa Jokowi akan memperoleh legacy dari publik apabila tegas menyatakan untuk tak ingin dielu-elukan dari hati nuraninya.
“Kontemplasi Pak Luhut itu berbeda dengan kontemplasi publik pada umumnya, yang menganggap Pak Jokowi sebetulnya bisa dapet legacy kalau dia secara kuat datang dari hatinya mengatakan ‘Saya tidak ingin dielu-elukan’,” ujar dia.
Terakhir, Rocky Gerung menyebut tak sepantasnya Luhut meminta penghargaan terhadap Jokowi dari rakyat, terutama kalangan ‘emak-emak’.
Dia juga menegaskan bahwa mengapresiasi demokrasi di era kepemimpinan Jokowi merupakan hal mustahil.
“Jadi keliru sekali Pak Luhut kalau meminta penghargaan dari rakyat, apalagi dari emak-emak yang lagi antri minyak goreng, nggak mungkin. Begitu juga kalau Pak Luhut minta supaya kita mengapresiasi demokrasi di era Pak Jokowi, itu juga nggak mungkin,” tuturnya. (Jpm)
No comments yet.