TERKINI

Ulama, Kiai, dan Pimpinan Ponpes di Banten Nyatakan Sikap: Tolak Presiden 3 Periode

Apr 06 2022567 Dilihat

JurnalPagi.id – Sejumlah ulama, kiai, dan pimpinan pondok pesantren menolak jabatan presiden tiga periode.

Penolakan itu melansir video yang diunggah di akun YouTube milik Al FaQir_official berjudul “Pernyataan Sikap Ulama Banten Menolak Presiden 3 Periode”.

Dalam video berdurasi 1.55 menit itu, terlihat 12 orang tokoh agama di Banten.

Satu di antaranya adalah Kiai H Jawari, ketua Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM).

Dihubungi Jurnalpagi.id, Rabu (6/4/2022), Jawari mengakui dalam video itu adalah pernyataannya hasil musyawarah para asatidz dan ulama.

“Itu sebuah jawaban dari statemen mantan Bupati Lebak yang menyatakan bahwa ulama Banten sepakat tiga periode,” katanya.

Menurut dia, pernyataan mantan Bupati Lebak itu dilontarkan saat Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Lebak, Kamis (31/3/2022).

“Ulama yang mana? Langsung kami berikan jawaban itu, sebagai mewakili para ulama yang ada di Banten. Bahwa para ulama di Banten menolak presiden tiga periode,” ujarnya.

Menurut Jawari, dalam video itu adalah perwakilan sejumlah ulama kiai yang ada di Kota Serang, Pandeglang, Tangerang, dan beberapa perwakilan ulama di Banten.

“Sejumlah ulama di Banten mayoritas menolak, mungkin ada saja beberapa yang setuju tapi hanya segelintir orang,”
Dia berharap apa yang disampaikan itu bisa tembus ke Istana, bahwa ulama di Banten menolak Presiden tiga periode.

Mendukung Gerakan Masyarakat Sipil
Dalam video yang diunggah itu, mereka bersikap dengan menyatakan menolak presiden tiga periode.

“Kami ulama kiai pimpinan pesantren dan asatiz se-Banten, menyatakan, satu, kami mendukung gerakan masyarakat sipil untuk melaksanakan suksesi kepemimpinan melalui pemilu sesuai konstitusi demi keutuhan bangsa dan negara,” katanya dalam video yang dikutip jurnalpagi.id, Rabu (6/4/2022).

Baca juga :  Pengurus DPD Gelora kab.Bogor silaturahmi dengan pengurus DPC Demokrat kab.bogor

Kedua, disampaikan bahwa tidak ada kesepakatan ulama Banten untuk mendukung gerakan tiga periode.

Ketiga, para kiai mengaku mendukung penegak hukum untuk bersikap tegas terhadap penista agama yang berpotensi memecah belah bangsa.

Keempat, para kiai mendesak pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga demi menyejahterakan kesejahteraan rakyat indonesia

“Kelima, bila pemerintah cenderung membiarkan penista agama dan membiarkan harga terus melangit, maka perlu dipertimbangkan,” ujarnya.

Pertimbangan itu adalah pelaksanaan pemilu yang dipercepat demi keselamatan bangsa dan negara.

Setelah mengucapkan pernyataan tersebut, para kiai pun langsung mengucap takbir sebanyak tiga kali. (jpm)

Share to

Related News

Johan Widjaja Raih Gelar Doktor Ketiga, ...

by Jan 20 2025

Surabaya | jurnalpagi.idAdvokat Dr. Johan Widjaja SH,.MH berhasil mempertahankan Disertasinya di had...

Mahasiswa Fakultas Hukum Untag Surabaya ...

by Jan 19 2025

Mojokerto | jurnalpagi.id Januari 2025, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)...

Johan Widjaja Raih Gelar Doktor Yang Ket...

by Jan 05 2025

Surabaya | jurnalpagi.id Advokat Dr. Johan Widjaja SH,.MH berhasil mempertahankan disertasi pada sid...

Mahasiswa KKN FH Untag Surabaya Gelar So...

by Des 17 2024

Surabaya | jurnalpagi.id Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Fa...

Mahasiswa KKN FH Untag Surabaya Gelar Pr...

by Des 17 2024

Surabaya | jurnalpagi.id Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Fa...

Mahasiswa KKN FH Untag Surabaya Gelar Pr...

by Des 17 2024

Surabaya | jurnalpagi.id Pada Sabtu, 7 Desember 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar K...

No comments yet.

Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
back to top